Langsung ke konten utama

Memahami Cara Penyajian Berita Yang Baik Dalam Era Digital Di "Helo Netizen"

Febry Arifmawan selaku digital content producer NET TV dan Anjana Demira selaku Presenter Good Afternoon ketika memberikan materinya dalam acara "Helo Netizen". (Foto: Tim MeClub) 

Media Club (MeClub) mengadakan Guest Lecture “Hello Netizen” bersama NET TV. Acara ini mengangkat tema “Karya Jurnalistik Bukan Sekedar “Key Hole News””. Acara yang diadakan pada Senin, (11/02/19) kemarin di Ruang 1 dan 2 Universitas Bakrie ini merupakan bentuk kerja sama antara Prodi Ilmu Komunikasi Unversitas Bakrie dengan NET TV.

Febry Arifmawan ketika memberikan materinya mengenai
 gaya pemberitaan di era digital.
(Foto: Tim MeClub)


Acara dibuka oleh Kepala Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie, Suharyanti. Memasuki inti acara, Febry Arifmawan selaku digital content producer dari NET TV memberikan materinya mengenai gaya penyajian berita di era digital saat ini. Febry sendiri banyak memproduseri program-program bertema human interest, salah-satunya program “Lentera Indonesia”.

Munculnya portal berita online dan media sosial membuat pernyebaran berita menjadi semakin cepat, inilah yang menjadi tantangan televise dalam menyajikan berita kepada pemirsa. Salah satu cara menarik pemirsa menurut Febry adalah dengan mencari angle tersendiri dibalik angle utama dari sebuah hot news, lebih spesifiknya adalah dari sisi human interest. Hal inilah yang banyak diterapkaannya dalam penyajian berita NET TV.  

Selain unsur kebaruan, ‘wow factor’, juga kejelian melihat angle,” jawab Febry ketika ditanyai mengenai cara penyajian berita yang baik dan menarik.

Anjana Demira ketika membagikan pengalamannya ketika terjun di dunia jurnalistik dan presenting. (Foto: Tim MeClub)

Selain Arif, hadir pula Presenter “Good Afternoon”, Anjana Demira. Dalam acara ini, Anja membagikan pengalamannya seputar dunia kewartawanan yang ditekuninya dahulu sebelum ‘masuk studio’.             

Ada yang unik dalam ceritanya. Ternyata, awal mulanya ia mengajukan pekerjaan di NET TV di bagian Sumber Daya Manusia (SDM) karena ia sendiria adalah sarjana psikologi            . Namun, tawaran datang untuknya sebagai seorang reporter yang akhirnya ditekuninya sampai beberapa waktu sebelum akhirnya ditunjuk sebagai  presenter program.


         

Antusiasme yang tinggi terlihat jelas ketika sesi pertanyaan dibuka, mereka berlomba-lomba menanyai narasumber seputar topik terkait. Selain sesi pertanyaan, peserta juga antusias ketika sesi lomba reporting news dibuka. Beberapa peserta ‘unjuk gigi’ dalam simulasi menjadi reporter lapangan.






Reporter          : Meidiana Aprilliani
Editor              : Meidiana Aprilliani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete