Langsung ke konten utama

Five Feet Apart: Ketika Orang Sakit Jatuh Cinta



Pada Kamis (14/2/2019) kemarin, "Five Feet Apart" mengadakan Gala Premier bertempat di XXI Senayan City, Jakarta Selatan. Film yang dibintangi oleh Cole Sprouse (Will) dan Haley Lu Richardson (Stella) akan membuat kita baper akan cerita cinta dua sejoli yang menderita penyakit Cystic Fibrosis.

Fibrosis adalah penyakit genetika yang menyebabkan cairan dalam tubuh mengental sehingga menyumbat berbagai saluran, terutama saluran pernapasan dan pencernaan. Para penderita penyakit ini tidak dianjurkan untuk melakukan sentuhan atau berdekatan satu sama lain.


Will dan Stella yang bertemu di rumah sakit yang sama membuat mereka jatuh cinta dan tak tepisahkan oleh jarak, penyakit, dan halangan lainnya. Walaupun sekilas terlihat mirip dengan film “The Fault In Our Stars”, film yang dimainkan oleh pemeran Jughead dalam serial Riverdale ini memiliki daya tarik tersendiri. Cerita yang disuguhkan dalam film ini menggugah hati dan mengundang air mata, jadi kamu harus siapin tissue yaa!

Tidak hanya para undangan yang menghadiri gala premiere ini, pasangan Gen Z, Randy Martin dan Cassandra Lee turut menyaksikan film yang menguras air mata ini. 

“Bagaimana bisa seorang pasangan yang saling menyukai tidak dapat menyentuh pasangannya karena penyakit yang diderita,” ujar Rendy.

Tidak hanya pasangan, film “Five Feet Apart” juga dapat kita saksikan bersama keluarga dan teman. Film ini juga mengingatkan kita saat kita masih diberikan kesempatan untuk menyentuh atau bersama orang-orang yang kita sayangi.

Film yang mengharukan, kocak, dan melankolis ini diapresiasi oleh Randy dan Cassandra. Mereka merasa film ini dapat memotivasi banyak orang yang menderita penyakit untukk tetap bertahan dan berjuang dalam keadaan apapun.

“Apa yah melted banget, baper banget, akting mereka juga lucu, motivasi juga (kita) masih untung diberikan kesehatan,”ujar Randy Martin.

Nah itu dia sedikit informasi dari film yang satu  ini, semoga menambah referensi film untuk menghabiskan waktu weekend-mu ya Sobat MeClub!



Penulis     : Adelia Taruli
Editor       : Meidiana Aprilliani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Gempa Susulan Berkekuatan M 4,7 Mengguncang Pandeglang Banten

  Pasca gempa bumi banten. FOTO/DESKJABAR Banten – Baru saja terjadi gempa susulan di Pandeglang Banten sekitar pukul 03:34:24 WIB pada Sabtu 15 Januari 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa, gempa yang terjadi di Pandeglang Banten ini cukup kencang berkekuatan magnitudo 4.7. BMKG menjelaskan bahwa, titik gempa berada di laut sekitar 50 km Barat Daya Sumur, pada lintang bujur 7.01 LS, 105.28 BT. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari BMKG, gempa susulan ini dapat di rasakan di Pandeglang, Jiput, dan Muncul. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau warga Banten, Jawa Barat untuk tetap waspada. Selain itu, Dwikorita menjelaskan untuk mulai antisipasi dari sekarang, seperti menjauhkan benda yang berat dan mudah roboh. Serta perabotan yang mudah roboh untuk tidak di simpan di tempat tidur atau ruang kerja. "Dan siapkan tempat perlindungan rumah gedung beberapa lantai, siapkan tempat perlindungan sementara, yang di lantai tinggi sebelum...