Langsung ke konten utama

Lulus Tepat Waktu Atau Lulus Di Waktu Yang Tepat ?

(Sumber foto: Instagram Maudy Ayunda)



Memasuki Dunia Perkuliahan Adalah Masa-Masa Ketika Kamu Menentukan Pilihanmu Sendiri. Berbeda dengan SMA, ketika kamu kuliah, kamu bebas menentukan apa saja sesuai keinginanmu. Mulai dari waktu perkuliahan, mata kuliah, serta jumlah sks yang ingin kamu jalani.

Eits, tapi ternyata waktu yang fleksibel ini juga menuntut tanggung jawabmu, lho. Tidak semua orang mampu mengatur jadwal mereka sedemikian rupa ketika ada banyak kegiatan yang harus dikerjakan. Hal ini disebabkan karena selain kuliah, banyak mahasiswa yang juga melakukan kegiatan lain seperti aktif organisasi, mencoba hal-hal baru, atau bahkan memiliki pekerjaan paruh waktu atau part-time job.

Tidak sedikit mahasiswa yang merasa 'tenggelam' dalam kegiatan yang mereka tekuni selain kuliah. Terkadang, kesibukan itulah yang akhirnya membuat aktivitas akademik mereka menjadi berantakan dan berujung pada satu pertanyaan yang akan sering mereka terima yaitu, "Kapan lulus?", terutama ketika memasuki semester akhir.

Sumber foto: (Tingkat Ekonomi)


Lulus tepat waktu ataupun lulus di waktu yang tepat merupakan pilihan masing-masing orang. Sebagian merasa ingin menyelesaikan kuliah mereka tepat waktu sebagian lagi sibuk menambah pengalaman mereka.

Lulus tepat waktu memberikan kamu kesempatan lebih banyak untuk melamar pekerjaan. Menginjak dunia kerja lebih awal membuat kesempatanmu berkarir di usia produktif jadi lebih leluasa. Kamu juga akan membantu meringankan beban orangtuamu untuk biaya kuliah yang tidak sedikit. Karena lebih lama lulus, semakin besar pula yang harus dikeluarkan mereka.

Namun di sisi lain, jika kamu terlalu fokus menyelesaikan kuliah tepat waktu, terkadang kamu akan kehilangan kesempatan mengembangkan diri atau mengasah kemampuanmu yang kelak akan berguna ketika kamu bekerja. Kesempatan itu bisa kamu dapatkan ketika mengikuti organisasi yang ada di kampus. Perlu diingat lho, jika kamu tidak memiliki banyak pengalaman, Curriculum Vitae (CV)  kamu akan terlihat kurang menarik ketika melamar pekerjaan.

Sedangkan,  keuntungan mahasiswa yang lulus di waktu yang tepat adalah mereka sudah memiliki berbagai pengalaman, soft skills mereka sudah terasah. Tak jarang, mahasiswa seperti ini juga sudah memiliki koneksi atau jaringan.

(Sumber foto: Flickr)

Namun, tekanan dari berbagai pihak agar cepat lulus juga akan banyak diterima oleh mereka. Belum lagi aturan universitas yang juga akan turut membayang-bayangi mereka yang lulus tidak tepat waktu.

Jadi, mana yang lebih baik? Lulus tepat waktu atau lulus di waktu yang tepat?

Pengalaman penting sebagai bekal menjajaki dunia kerja, tidak melulu terpaku teori yang didapat selama kuliah. Namun, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan tidak terbuai akan aktivitas selain kuliah sehingga jadi malas juga perlu dilakukan. Memilih lulus di waktu yang tepat bukan berarti kamu bisa main-main, ya. Carilah pengalaman yang bermanfaat untukmu dan masa depanmu.


Penulis : Agnes Teresia
Editor   : Meidiana Aprilliani


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete