Langsung ke konten utama

Bahas Kontrolisasi Negatifitas Media Sosial Melalu Media Alternatif Dalam Pekan Komunikasi UI Ke-12


Suasana seminar
(Doc: Harley Davidson)

Pekan Komunikasi UI atau Pekom UI kembali digelar. Pekom UI adalah sebuah acara yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Kali ini Pekom UI mengangkat tema From Disruption to Innovation: Change Your Tire or Expire.

Tema ini hadir karena melihat realita yang ada di mana saat ini masyarakat di seluruh dunia sedang mengalami disrupsi di era digital. Oleh karena hal tersebut, acara ini mengajak mahasiswa untuk berinovasi dalam menghadapi perkembangan teknologi agar tidak tergerus oleh zaman.

“Acara ini mengajak mahasiswa untuk aware dengan isu-isu sekarang dan juga mengajak mahasiswa untuk berinovasi di era sekarang ini, ujar Sophia, selaku ketua pelaksana Pekom UI.

Pekom UI yang ke-12 ini terdiri dari berbagai macam kegiatan seperti lomba, lokakarya, dan seminar. Salah satu yang menarik adalah seminar dengan tema Stakeholder Media and It’s Impact on Polarization in the Digital Era. Seminar yang berlangsung pada Rabu (10/4/2019) ini membicarakan mengenai munculnya stakeholder media yang didirikan dengan tujuan untuk kepentingan tertentu dan juga mengkaji mengenai konten yang ada pada media tersebut.

Salah satu pembicara pada seminar yang berlangsung di Balai Sidang UI tersebut adalah Agus Sudibyo. Agus yang juga sebagai Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegak Etika Dewan Pers mengatakan bahwa adanya media alternatif atau stakeholder media ini berfugsi sebagai pengendali negatifitas yang terjadi di media sosial.

Agus Sudibyo, Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan
Penegak Etika Dewan Pers ketika memberikan materinya
(Doc: Harley Davidson)
Ia mengatakan bahwa saat ini media sosial membuat masyarakat menjadi aprior dan tak acuh. Oleh karena itu, media alternatif atau stakeholder media diharapkan mampu menyediakan konten yang mampu mengendalikan karakteristik pengguna media sosial tersebut.

“Yang paling penting adalah kita bisa mengendalikan negatifitas media sosial melalui media alternatif. Saat ini media sosial kebaikan dan keburukan bercampur di sana. Oleh karena itu, peran  media alternatif bertujuan untuk mengendalikan negatifitas,” kata Agus.

Selain Agus, ada juga Rizki Rahadianto produser senior Vice Indonesia dan juga Ari Trismana produser Watch Dog Indonesia yang menjadi pembicara pada seminar tersebut. Seminar ini semakin seru ketika Rizki dan Ari juga menceritakan mengenai proses produksi sebuah konten hingga mengenai keuangan media alternatif atau stakeholder media.


Reporter: Firly Fenti
Editor    : Meidiana Aprilliani 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete