Langsung ke konten utama

Cerita Misteri Pabrik Gula Jatibarang Peninggalan Kolonial Belanda







Doc: Google

Pabrik gula peninggalan kolonial Belanda terletak di Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.  Menurut sejarah tentang pabrik gula yang merupakan bangunan tua, bangunan ini dibangun pada tahun 1842. 

Bangunan ini merupakan warisan dari jaman penjajahan Belanda dan katanya dibangun oleh NV Mijtot Exploitatie Der Suiker Onderneming, yang pada saat itu merupakan sebuah perusahaan Belanda yang bergerak dibidang Agriculture. Kemudian pada tahun 1945 setelah Indonesia merdeka pabrik gula diambil alih oleh pemerintah melalui PP no 24.
Bicara tentang cerita tempo dulu Kabupaten Brebes sendiri mempunyai tiga pabrik gula yaitu ada pabrik gula Banjaratma, pabrik gula Kersana dan pabrik gula Jatibarang, bangunan semua itu merupakan warisan dari penjajahan Belanda dan waktu itu diambil alih oleh kepemerintahan Bung Karno. 

Tetapi karena besarnya biaya operasional serta perawatan ketiga pabrik gula tersebut menyebabkan pabrik gula yang diaktifkan hanya pabrik gula Jatibarang dan pabrik gula Banjaratma,pabrik gula Kersana tidak diaktifkan lagi. 

Seiring perkembangan zaman ini pabrik gula saat ini usianya semakin tua dan sudah berusia 175 tahun. Diceritakan bahwa sebelum pabrik gula diambil alih oleh Bung Karno bangunan pabrik sempat terbengkalai dengan waktu yang cukup lama. Dahulu, sejak dibangun pabrik gula ini memiliki jaringan rel lory sepanjang ratusan kilometer yang membentang dari perkebunan Brebes samapi ke perkebunan Tegal. 

Dan kondisi pabrik saat ini sangat memprihatinkan karena sudah mengalami banyak kerusakan dari bangunan samapai mesin. Menurut masyarakat yang tinggal disekitar pabrik, selain terlihat tidak terurus dan seram. Sering kali terdengar suara kegaduhan didalam seperti ada aktivitas orang-orang sedang bekerja dan suara mesin sering kali terdengar cukup keras sehingga membuat masyarakat merasa ganjil dengan kejadian tersebut.

Konon saat ketika senja menjelang malam, suasana disekitar pabrik terlihat sangat gelap dan terlihat sangat menyeramkan. Banyak warga enggan untuk melintas disekitar pabrik pada malam hari walaupun daerah pabrik merupakan akses jalur utama untuk menghubungkan dua desa antara desa Jatibarang dan Pagerbarang.




Menurut salah satu warga, sering kali ada sosok penampakan perempuan berbaju putih seperti noni-noni Belanda yang terlihat lusuh dan rambut terurai kedepan sampai menutupi sebagian wajahnya. Sosok tersebut selalu berjalan kesana kemari mengitari pabrik dan keluar masuk pabrik dan sosok tersebut masih suka menampakan diri samapai sekarang. 


Sumber : sisilainmisteri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete