Langsung ke konten utama

Hal Yang Berbeda Dalam Pelaksanaan Upacara HUT RI Ke-75 Tahun Ini di Istana Negara

Doc. Google

Pelaksanaan upacara HUT RI ke-75 yang berlangsung pagi ini di Istana Negara, Jakarta terdapat sejumlah perbedaan dengan pelaksanaan yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Peserta upacara pun dibatasi serta wajib menerapkan protokol kesehatan.

Hal ini dilakukan karena penyelenggaraan upacara HUT RI ke-75 dilaksanakan di tengah pandemi virus Covid-19.

Berikut beberapa hal yang berbeda pada pelaksanaan upacara di Istana tahun ini:

1. Tidak Undang Warga Secara Fisik

Ada 17.845 kuota undangan disediakan untuk masyarakat yang ingin ikut serta melaksanakan upacara secara virtual di Istana Negara.

2. Hanya 6 Pejabat yang ikut serta Upacara di Istana

Dari surat edaran yang diteken Mensesneg Pratikno, Upacara HUT RI ke-75 tetap digelar di Istana Kepresidenan dengan jumlah terbatas. Hanya 6 pejabat yang menghadiri upacara secara fisik.

“Upacara hanya dihadiri oleh Presiden (selaku inspektur upacara), dam Wakil Presiden serta petugas upacara, yaitu Ketua MPR (selaku pembaca teks proklamasi), Menteri Agama (pembaca doa), Panglima TNI, dan Kapolri serta tidak mengundang pejabat dan masyarakat,” tulis surat edaran tersebut.

3. Paskibra Hanya 3 Orang

Paskribraka hanya berjumlah 3 orang. Ketiganya merupakan paskibraka tahun 2019.

4. Protokol Kesehatan Diberlakukan

Protokol kesehatan yang diberlakukan dalam pelaksanaan upacara HUT RI ke-75 agar tetap aman meski di tengah pandemi yaitu dengan membatasi jumlah peserta, menggunakan masker, hingga jarak antar peserta upacara serta peserta wajib menjalani tes swab sebelum dan sesudah upacara.

 

Sumber: detik.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete