Langsung ke konten utama

Cerita Mistis Dibalik Keindahan Danau Ranu Kumbolo

 

Doc:Google

Cerita mistis memang nggak bisa lepas dari beberapa tempat di Indonesia. Salah satu tempat yang dipercaya menyimpan berbagai cerita mistis di dalamnya yaitu pengunungan. Nampaknya untuk beberapa orang percaya bahwa gunung dikenal sebagai rumah para makhluk tak kasat mata, tak terkecuali sebuah Danau Ranu Kumbolo yang berada di kawasan Gunung Semeru.

Danau yang terlihat sangat indah dan cantik tersebut nyatanya menyimpan berbagai kisah mistis yang kerap kali menghantui para pendaki Gunung Semeru.

Danau Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2400 meter dari permukaan air laut. Memiliki luas 15 hektar. Danau ini merupakan tempat paling favorit bagi para pendaki yang hendak mencapai puncak Semeru. Pendaki kebanyakan transit di sekitar area Danau Ranu Kumbolo sebelum melanjutkan perjalananan untuk mendaki ke Gunung Semeru.

Para pendaki Gunung Semeru biasanya bermalam di sekitaran danau dengan mendirikan tenda-tenda. Udara yang sejuk serta pemandangan alam yang memuaskan hati nampaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki yang mengunjungi danau Ranu Kumbolo tersebut. Namun sayang, di balik keindahan danau tersebut nyatanya danau Ranu Kumbolo dikenal menyimpan beragam kisah mistis dan horror yang terus berkembang.

Salah satunya yaitu kemunculan seorang perempuan cantik yang biasa disebut Nyai Dewi yang dikenal sebagai penunggu danau tersebut. Selain itu, tiga wujud pocong juga kerap kali berkeliaran di danau Ranu Kumbolo saat hari menjelang malam tiba.

Tidak hanya menampakkan wujudnya, beberapa pendaki yang kerap bermalam di daerah danau tersebut pun mengaku pernah mengalami berbagai peristiwa mistis tersebut. Salah satunya yaitu dimana seorang pendaki pernah berada dalam satu tenda dengan hantu nyai dewi dan ketiga pocong yang berada di danau Ranu Kumbolo.

Hal mistis lainnya yang berada di danau Ranu Kumbolo yaitu adanya sebuah larangan bagi para pendaki untuk memancing ikan di kawasan danau. Sebab sang nyai dewi kerapkali menjelma menjadi seekor ikan mas. Dan barang siapa melanggar peringatan tersebut maka akan mendapat musibah. Entah itu hilang, tenggelam atau tiba-tiba kesurupan.


Sumber: phinemo.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete