Langsung ke konten utama

Kupas Tuntas Independen Media Bersama MeClub Ilmu Komunikasi U-Bakrie

 

Dok: Universitas Bakrie

JAKARTA – Belajar jurnalistik perlu ekstra waktu yang tidak sedikit. Butuh banyak ruang dan pandangan dari berbagai sumber untuk melihat bagaimana pergerakan media. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie melalui klub peminatan Jurnalistik Multimedia, Media Club (MeClub) kembali menyelanggarakan event tahunan Journalism Day. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Journalism Day 2020 diselenggarakan secara virtual.

Diskusi publik yang mengangkat tema Dewan Pers: Menakar Independensi dan Kepatuhan pada Kode Etik Jurnalistik pada 12 Desember 2020 pukul 13.00 WIB. Hadir dua narasumber sebagai pembicara, yaitu Arif Zulkifli selaku ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etik Dewan Pers, dan Laban Laisila selaku Pemimpin Redaksi Narasi TV.

Topik ini menjadi diskusi hangat di tengah situasi pandemi yang kian menggerus keberadaan media, antara bertahan atau berhenti. Sementara idealisme Jurnalis tidak bisa berhenti dalam situasi bencana sekalipun.

Ketua Pelaksana Journalism Day 2020, Putri Aulia mengungkapkan, situasi pandemi tidak mengurungkan ia dan timnya untuk tetap melaksanakan acara kebanggaan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie.

“Melihat adanya situasi pandemi saat ini, jika pada tahun-tahun sebelumnya itu acara Journalism Day dilaksanakan secara offline tetapi saat ini tentunya berbeda ya karena harus dilakukan secara virtual melalui Zoom dan Youtube MeClub Universitas Bakrie,” ungkapnya.

Tidak hanya dua narasumber yang dihadirkan, Journalism Day 2020 juga menghadirkan sejumlah bintang tamu yang sedang disukai anak muda saat ini, yaitu penyani Tiktok yang tengah menjadi banyak sorotan, Idgitaf dan ATNZL.

 

Peserta Journalism Day 2020 melalui Zoom (Dok: U-Bakrie)

Tentunya acara ini diharapkan mampu kembali mengedukasi peserta, baik tingkat mahasiswa maupun Siswa untuk yang berminat mendalami bidang Jurnalistik. (CM)

 

Sumber: https://news.okezone.com/read/2020/12/14/1/2327418/kupas-tuntas-independen-media-bersama-meclub-ilmu-komunikasi-u-bakrie

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete