Ali & Ratu
Ratu Queens menjadi film Indonesia terbaru yang tayang di layanan
streaming Netflix. Ali & Ratu Ratu
Queens menggandeng Iqbaal Ramadhan, Nirina Zubir, Happy Salma,
Tika Panggabean, dan Asri Welas sebagai karakter utama.
Film ini
mengisahkan perjalanan Ali (Iqbaal Ramadhan) yang memutuskan untuk ke New
York setelah tiga bulan meninggalnya sang ayah, untuk mencari ibunya, Mia
(Marissa Anita). Mia meninggalkan Ali dan suaminya di Indonesia untuk mengejar
mimpinya di kota impiannya, New York.
Pencariannya di
New York membawa Ali bertemu dengan empat imigran Indonesia yang kenal dengan
Mia, mereka adalah Queens yang terdiri dari Party (Nirina
Zubir), Biyah (Asri Welas), Ance (Tika Pangabean), dan Chinta (Happy Salma).
Mereka
dideskripsikan sebagai perempuan mandiri yang survive di
New York. Keempat karakter Queens memiliki
pekerjaan, seperti asisten rumah tangga, paparazi, tukang pijat, hingga
pekerjaan serabutan lainnya.
Karakter perempuan dalam film Ali
& Ratu Ratu Queens digambarkan cukup unik. Film ini
menampilkan sosok perempuan yang mandiri, pekerja keras, tetapi juga memiliki
sifat lembut. Tanpa karakter laki-laki, Party, Ance, Chinta, dan Biyah bisa
menjalani hidupnya dengan bahagia di New York.
Film Ali
& Ratu Ratu Queens tidak mengkotak-kotakan sosok
perempuan. Seorang perempuan bisa menjadi ibu, ayah, wanita karier, hingga peran lainnya
yang cenderung tidak umum di masyarakat Indonesia.
Isu-isu
yang dibahas dalam film Ali
& Ratu Ratu Queens cukup relate dengan masyarakat
Indonesia saat ini. Mulai dari toxic family hingga arti
keluarga sesungguhnya.
Banyak
anak muda yang sedang mencari jati diri kerap kesulitan menyampaikan pendapat.
Bahkan, pendapat mereka kerap dipatahkan oleh keluarga sendiri.
Contohnya, ketika adegan Ali memutuskan ingin terbang ke New York mencari ibunya. Bude
dari Ali menganggap jika itu bukan keputusan yang tepat. Lebih baik Ali
mempersiapkan diri untuk kuliah di Indonesia.
Selain
itu, film
ini akan mengajak penonton untuk memahami apa makna dari
keluarga. Sebuah keluarga bisa terbentuk dari mana saja dan kapan saja.
Pertemuan
Ali dan Queens yang didasari
karena ketidaksengajaan membuat mereka menjadi keluarga, bahkan bonding mereka lebih
kuat dibanding dengan Ali dan keluarganya di Indonesia.
Sumber
: Kumparan.com
Penulis
: Salma Nurjanah
Komentar
Posting Komentar