Langsung ke konten utama

Mbak Nani Ada Dua Dalam Satu Rumah

 

Sumber: Google

Siska merasa sedang tidak enak badan setelah melakukan banyak aktivitas pada hari sebelumnya, sehingga Siska meminta Mbak Nani untuk membuat sup ayam. Siska langsung menemui Mbak Nani yang sedang berada di kamar atas.

“Mbak Nani, aku mau minta tolong buatin sup ayam ya hari ini, lagi pengen yang berkuah,” ucap Siska kepada Mbak Nani.

“Iya kak, Mbak Nani belanja dulu ya ke tukang sayur, soalnya bahannya habis semua,” ucap Mbak Nani.

Tidak lama kemudian, Mbak Nani pergi membeli bahan untuk membuat sup ayam ke tukang sayur dekat rumah. Lalu, Siska pun turun ke bawah dan menunggu Mbak Nani untuk pulang dari pasar.

Saat Siska sedang menunggu sambil menonton TV, Siska melihat iklan membuat lukisan dengan tangan, tidak menggunakan medium atau kuas apapun. Siska pun teringat akan cat lukisnya, yang disimpan di atas meja belajar, di kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Mbak Nani.

Siska langsung bergegas ke lantai atas, untuk mengambil cat untuk melukis di lantai bawah.

Setibanya Siska di atas, Siska melihat kamar Mbak Nani terbuka. Ia melihat Mbak Nani sedang menyisir rambutnya sambil menghadap ke cermin di kamarnya, lalu Mbak Nani tersenyum sambil menatap Siska. Namun, Mbak Nani tidak berkata apapun, hanya tersenyum dan melihat ke arah Siska. 

Siska pun teringat bahwa Mbak Nani sedang tidak di rumah, melainkan masih membeli sayur. “AAAAAAAA!!” Siska langsung bergegas turun ke bawah sambil berteriak.

Nenek Siska yang mendengar teriakan cucunya pun bertanya, “Ada apa? Kenapa berteriak-teriak seperti itu?”

“Mbak Naninya ada duaaa!” Siska menjawab sambil terbirit-birit menghampiri Neneknya yang sedang duduk di kursi ruang tamu, dan memeluk erat Neneknya.

“Maksudnya gimana? Kok Mbak Naninya ada dua?” Ucap Nenek Siska kepada Siska.

“Tadi aku ke atas nek, mengambil cat melukis. Tapi tadi aku melihat Mbak Nani di kamarnya sedang menyisir rambutnya dan tersenyum padaku. Aku kaget karena Mbak Nani seharusnya belum pulang, masih beli sayur,” ucap Siska kepada neneknya.

Setelah Siska memberikan jawaban kepada Neneknya, lalu terdengar suara pintu yang terbuka. Siska pun langsung bergegas melihat siapa yang membuka pintu rumah.

“Mbak Nani baru pulang?” Tanya Siska begitu melihat Mbak Nani pulang.

“Iya kak, kenapa emangnya? Lama ya? Tadi antri banget beli sayurnya, maaf ya kak,”ucap Mbak Nani kepada Siska.

“Tapi tadi aku liat Mbak Nani ada di kamar, sedang menyisir rambut sambil tersenyum,” ucap Siska sambil sedikit terbata-bata.

Lalu Siska, Mbak Nani dan Nenek Siska langsung pergi ke lantai atas untuk melihat apakah Mbak Nani yang Siska lihat masih ada atau tidak.

Sesampainya di kamar Mbak Nani, mereka tidak melihat apa-apa. Siska langsung menangis karena kaget, karena hanya Siska saja yang bisa melihatnya. 

 

Penulis : Siska Nevi Septiani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete