Langsung ke konten utama

Perolehan Medali Olimpiade Tokyo, Posisi Indonesia Tidak Berubah

 

Doc : NOC Indonesia

Indonesia masih berada di peringkat ke-19 dalam daftar perolehan medali Olimpiade Tokyo hingga Minggu (25/07/2021).

Posisi Tim Merah Putih tak berubah seperti pada hari kedua penyelenggaraan Olimpiade Tokyo. Tetapi, jumlah medali yang diperoleh Indonesia bertambah.

Dilansir dari laman resmi Olimpiade, jumlah medali Indonesia bertambah menjadi dua, yaitu medali perak dan perunggu.

Medali perak baru saja diraih oleh Eko Yuli Irawan pada hari Minggu (25/07/2021), dari cabang olahraga angkat besi Olimpiade Tokyo.

Turun di kelas 61 kilogram putra, lifter yang berusia 32 tahun itu meraih perak usai menempati peringkat kedua putaran final dengan total angkatan 302 kg.

Eko Yuli Irawan berhasil meraih angkatan snatch terbaik dengan beban 137 kg. Sementara, angkatan clean & jerk terbaik Eko Yuli Irawan adalah 165 kg.

Sebelumnya, Indonesia sudah mengantongi medali perunggu pada Sabtu (24/07/2021), juga dari cabang olahraga angkat besi lewat lifter putri yaitu Windy Cantika Aisah.

Windy Cantika Aisah menempati posisi ketiga, yang sudah meraih angkatan snatch sebesar 84 kg, dan clean & jerk sebesar 110 kg. Dengan total angkatan 194 kg.

Indonesia berbagi peringkat dengan empat negara, yakni Brasil, Inggris, Serbia, dan Taiwan, dalam klasemen medali Olimpiade Tokyo.

Keempat negara tersebut sama seperti Indonesia yang baru meraih satu medali perak dan perunggu.

Adapun perolehan medali Olimpiade Tokyo masih dikuasai oleh China, dengan enam emas, satu perak, dan empat perunggu.

Tuan rumah Jepang berada di peringkat kedua, Sejauh ini, Jepang telah memperoleh lima medali emas dan satu perak.

Sementara, Amerika Serikat menempati posisi ketiga klasemen dengan memperoleh empat medali emas, dua perak, dan empat perunggu.


Sumber : Kompas.com

Penulis : Salma Nurjanah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete