Langsung ke konten utama

5 Fakta Menarik Dari Drama Korea Police University yang Dibintangi Oleh Jung Jinyoung

Doc : Pinterest

Drama Korea Police University ini membuat menarik perhatian publik karena memiliki alur cerita yang unik serta dibintangi oleh aktor dan aktris papan atas. 

Drama Police University ini perdana tayang pada 9 Agustus 2021 di saluran televisi KBS. Drama ini disutradarai oleh Yoo Kwan Mo dengan jumlah 16 episode yang diperkirakan akan berakhir pada 11 Oktober 2021. 


Meskipun tema yang disajikan tentang mahasiswa kepolisian, akan tetapi drama Korea ini juga diberi sentuhan kisah romantis dan komedi yang memberikan gelak tawa bagi penontonnya. Selain itu, drama ini juga menyajikan kesan misteri dengan memberikan balutan aksi untuk menangkap penjahat kelas kakap. 


Drama Police University ini berawal dari seorang siswa tingkat akhir bernama Kang Seon Ho (Jung Jinyoung) ingin berkuliah. Namun, karena keterbatasan ekonomi, ia memilih untuk mendaftar ke kampus kepolisian yang di mana tidak dipungut biaya. Selain itu, juga karena ketertarikannya pada seorang wanita yaitu Oh Kang Hee (Krystal Jung) yang ternyata juga salah satu murid di kampus kepolisian tersebut. 


Di balik alur cerita yang menarik, terdapat beberapa fakta yang menarik tentang drama Korea Police University ini. Berikut ini kelima faktanya. 


1. Comeback nya Jung Jinyoung setelah wajib militer


Police University ini dibintangi oleh aktor tampan yaitu Jung Jinyoung. Hal ini menjadi drama pertama yang dibintangi oleh Jung Jinyoung setelah melaksanakan wajib militer.


2. Pertemuan pertama Krystal Jung dan Jung Jinyoung dalam sebuah drama 


Selain Jung Jinyoung, Krystal Jung juga ikut dalam drama Police University. Tak main-main, ia menjadi pemeran utama wanita pada drama tersebut. Dan menariknya, ini menjadi pertemuan pertama Jinyoung dan Krystal dalam sebuah drama.


3. Alur cerita yang kompleks


Drama ini tidak hanya menyajikan kisah romantis dua mahasiswa yang sedang dimabuk asmara, tetapi juga membawa kasus-kasus yang menarik untuk dipecahkan. 


Kasus yang ditangani tidak main-main. Mereka menangani kasus perjudian online secara ilegal dan mencari bandarnya yang di mana sudah menimbulkan kerugian banyak korban, serta berkaitan erat dengan orang-orang penting yang ada di kampus kepolisian tersebut. Dalam drama ini mengajak penontonnya untuk menerka siapa pelaku utama dari kriminal perjudian online tersebut. 


4. Meraih rating 5,2 persen


Pada tayangan pertamanya, drama ini memperoleh sambutan baik dari penontonnya. Hal ini dibuktikan dengan rating saat penayangan pertamanya yang mencapai 5,2 persen. 


Bahkan, rating dari Police University ini terus meningkat dan berhasil mencapai rating tertingginya pada episode keenam dengan rating 8,5 persen. 


5. Bertabur bintang terkenal


Tak hanya Jung Jinyoung dan Krystal Jung, drama ini juga bertabur banyak bintang yang mendukung kesuksesan drama Police University ini. Mulai dari Lee Jong Hyuk, Choi Woo Sung, dan Hong Soo Hyun. Tidak cuma itu, drama ini dibintangi juga oleh aktor legendaris yaitu Cha Tae Hyun yang baru bermain pada drama Birthcare Center


Bahkan penyanyi Yoo Youngjae dari boyband B.A.P juga ikut bermain dalam drama Police University


Sumber : CNBC Indonesia


Penulis : Cut Putri Fitria

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete