Pada suatu malam, seorang gadis tengah sendirian di rumah untuk yang pertama kalinya. Untunglah, ia memiliki seekor anjing untuk menemaninya. Kala itu, gadis itu sempat mendengar berita mengenai pembunuh berantai yang masih buron. Setelah mengunci pintu, gadis itu pergi tidur. Namun, masih ada satu jendela yang masih terbuka.
Saat sudah terlelap, tiba-tiba ia dibangunkan oleh suara tetesan air. Takut, gadis itu pun mencoba untuk kembali tidur. Lengannya terkulai di tepi ranjang, dengan pergelangan tangan ke bawah yang mencapai kolong kasur. Memposisikan tangannya agar dapat dijilat anjingnya.
Suara tetesan masih terus terdengar. Mau tak mau, gadis itu turun dari kasur dan memeriksa keran di dapur, kamar mandi, dan ruangan lainnya. Hasilnya nihil.
Ia pun kembali ke kamarnya. Tangannya diletakkan ke posisi semula, agar dapat dijilat lagi oleh anjingnya. Suara tetesan tadi masih berlanjut, dan hal tersebut terus membuatnya takut. Namun tangannya dijilati lagi oleh anjingnya. Perlahan-lahan, gadis itu dapat kembali tertidur.
Esok paginya, ia menemukan mayat anjingnya di dalam lemari. Kondisinya mengenaskan. Tubuhnya digantung secara terbalik, dengan darah yang masih menetes-netes. Sumber suara dari tetesan-tetesan yang didengarnya semalaman.
Di pintu lemari, ada pesan yang tertulis “Manusia juga bisa menjilat”.
Ngeri bercampur bingung, gadis itu memikirkan siapa yang menulis pesan tersebut. Rasa penasaran yang muncul pun membuatnya memberanikan diri untuk tidak tertidur malam itu. Demi mengungkap, siapakah gerangan yang tega berbuat sekeji itu.
Melancarkan niatnya, malam itu, gadis itu mendengar suara kecapan mulut seseorang yang tengah makan. Asalnya dari luar. Dengan badan gemetar dan penuh keringat, ia pun akhirnya memeriksa sumber suara.
Langkah demi langkah diambilnya dengan hati-hati. Saat menatap ke belakang pohon di halaman, matanya terbelalak. Secara refleks, ia menahan teriakannya dengan air mata bercucuran. Agar keberadaannya tidak diketahui oleh apa yang ada di sana.
Seorang nenek tampak tengah menjilati tubuh hewan peliharaan warga setempat. Kakinya tidak menapak ke tanah. Sekujur tubuhnya yang hanya dibalut jubah putih itu penuh bermandikan darah. Wajahnya pun hancur. Tengkorak dan sebagian otaknya terlihat, dengan sebelah bola mata yang menggantung di sisi wajahnya. Mengerikan.
Konon, setiap malam Jumat, ada banyak kejadian hewan peliharaan warga setempat yang mati berlumuran darah. Setelah kejadian naas yang menimpa gadis tersebut, hewan peliharaan tetangganya kini ikut mendapat nasib yang sama. Cerita nyata yang dialami seorang gadis ini pun membuat seluruh warga setempat ketakutan.
Penulis: Salma Sebrina A
Komentar
Posting Komentar