Langsung ke konten utama

5 Rekomendasi Buku Self Improvement yang Cocok Temani Kamu Pekan Ini

 Jakarta - Setiap dari kita pasti memiliki impian atau target yang ingin dicapai, namun ada kalanya kita merasa kehilangan motivasi dan turunnya semangat dalam diri. Membaca buku-buku bergendre self improvement akan sangat cocok sebagai upaya pengembangan diri kita untuk kembali menata semangat mengejar impian

Dengan membaca buku self improvement kita akan mendapat sudut pandang baru terhadap diri kita sehingga tumbuhlah motivasi dalam diri kita untuk menjadi lebih baik

Selain itu, tanpa disadari buku self improvement yang dibaca mampu memengaruhi pola pikir kita menajdi lebih kritis, berpikiran terbuka dan bijak

Berikut 5 rekomendasi buku self improvement yang bisa kamu pilih:

    1. Berdamai dengan Diri Sendiri: Seni Menerima Diri Apa Adanya - Muthia Sayekti

Buku Berdamai dengan Diri Sendiri, karya Muthia Sayekti (GAMBAR/Google.books)

        Buku ini mengajak para pembaca untuk menerima apapun yang dianugerahkan oleh Tuhan dalam diri kita baik itu berupa  kekurangan ataupun kelebihan.

        Pada saat usia remaja kita  terlalu sibuk untuk mencari jati diri, padahal potensi dalam diri belum dimaksimalkan. Untuk itu buku ini merupakan sebuah solusi yaitu berdamai dengan diri sendiri dan fokus dengan apa yang akan kita lakukan.


    2. Insecurity is My Middle Name - Alvi Syahrin

Buku Insecurity is My Middle Name, karya Alvi Syahrin (FOTO/INSTAGRAM @alvisyhrn)

        Sekarang ini, insecurity menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang, di era media sosial di mana semua orang berlomba untuk terlihat menjadi yang terbaik di dunia maya. Hal ini rupanya membuat kebanyakan orang merasa rendah diri dan tentu saja permasalahan ini bisa menghambat seseorang dalam meraih mimpinya

        Maka, dalam buku ini Alvi mengajak embacanya untuk berdamai dan memandang insecurity dengan sudut pandang yang berbeda. Bukan menjadi hambatan, namun berbalik untuk membuat diri kita menjadi lebih baik.


    3. Overthinking is Killing Me - Vice Versa

Cover buku Overthinking is Killing Me 

        Buku rekomendasi ke 3 ini masih seputar permasalahan yang sering kita hadapi sekarang, yaitu overthingking. Sama halnya dengan insecurity, overthinking juga sering dialami oleh banyak orang dan tentunya kebiasaan overthinking bisa membuat kita secara tidak sadar membanding-bandingkan diri sendiri dan merasa diri tidak worth

       Jika kamu merasa sedang menghadapi kondisi ini, buku ini mungkin bisa jadi pelipur dan menemanimu yang sedang berjuang melawan kebiasaan overthinking. Sebagian besar bercerita tentang pengalaman pribadi, sebagian lainnya menceritakan perilaku orang yang bisa bikin kita geleng kepala sendiri.  


    4. Manajemen Leha-Leha - Nishida Masaki

Cover buku Manajemen Leha-Leha (GAMBAR/penerbitharu.com)


        Buku ini sepertinya akan cocok untuk para workaholic yang bahkan weekend-nya masih penuh dengan urusan kerjaan atau untuk orang-orang yang liburan tapi masih dihantui setumpuk deadline karena buku ini akan bantu kamu pelajari teknik beristirahat, cuti, berlibur yang berkualitas, tanpa rasa bersalah, dan tanpa melupakan kewajiban sebagai pegawai. Untukmu yang maunya libur terus, juga bisa kok supaya waktu istirahatnya berkualitas.


    5. I Want Die but I Want Eat Tteokpokki - Baek Se Hee

I Want Die but I Want Eat Tteokpokki, karya Baek Se Hee (GAMBAR/goodreads.com)

        Rekomendasi terakhir yaitu buku terjemahan asal korea yang membahas tentang mental health dan segudang permasalahan kesehatan mental lainnya yang masih kurang diperhatikan dan dianggap sepele oleh sebagian orang. Penulis buku ini juga ternyata sempat mengidap depresi selama 10 tahun sehingga ia membagikan pengalamannya dalam buku ini yang dikemas dengan dialog antara penulis dan psikiater

        Banyak pesan positif yang bisa diambil, tentang bagaimana kita harus bisa menerima, menghargai dan berdamai dengan diri sendiri, hingga cara menangani emosi. Buku ini jadi pengingat bahwa pengetahuan tentang kesehatan mental itu sangatlah penting!

Itulah 5 buku yang meconline rekomendasikan untuk membangkitkan semangat kamu di minggu ini, semoga bermanfaat!


Penulis : Ammara Tuhfahhani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Gempa Susulan Berkekuatan M 4,7 Mengguncang Pandeglang Banten

  Pasca gempa bumi banten. FOTO/DESKJABAR Banten – Baru saja terjadi gempa susulan di Pandeglang Banten sekitar pukul 03:34:24 WIB pada Sabtu 15 Januari 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa, gempa yang terjadi di Pandeglang Banten ini cukup kencang berkekuatan magnitudo 4.7. BMKG menjelaskan bahwa, titik gempa berada di laut sekitar 50 km Barat Daya Sumur, pada lintang bujur 7.01 LS, 105.28 BT. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari BMKG, gempa susulan ini dapat di rasakan di Pandeglang, Jiput, dan Muncul. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau warga Banten, Jawa Barat untuk tetap waspada. Selain itu, Dwikorita menjelaskan untuk mulai antisipasi dari sekarang, seperti menjauhkan benda yang berat dan mudah roboh. Serta perabotan yang mudah roboh untuk tidak di simpan di tempat tidur atau ruang kerja. "Dan siapkan tempat perlindungan rumah gedung beberapa lantai, siapkan tempat perlindungan sementara, yang di lantai tinggi sebelum...