Langsung ke konten utama

Kafe di Atas Saluran Air Kemang Utara Akan Segera Ditindak Pemda DKI

 


Kafe di Kemang Utara, Bangka, Mampang prapatan, Jakarta Selatan yang Berdiri di atas saluran air. FOTO/Instagram @Kompas.com

Jakarta – Sebuah kafe dan 4 bangunan lainnya di kawasan Kemang Utara, Jakarta Selatan, tengah disorot karena berdiri di atas saluran air. Bangunan kafe tersebut diduga kuat menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di kawasan itu.

Dilansir Cnnindonesia.com, "Ada lima bangunan kemudian yang terisi satu dan sekarang difungsikan sebagai kafe. Lalu akan ada penindakan, sampai saat ini sedang dilaksanakan rapat-rapat persiapan," kata Lurah Bangka, Firdaus Aulawy saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (16/11).


Firdaus mengatakan bangunan tersebut sudah lama berdiri. Menurutnya, baru-baru ini masyarakat sekitar melaporkan kepada Gubernur DKI Anies Baswedan terkait pendirian bangunan itu.


Dari laporan warga, bangunan yang berdiri di atas saluran air itu menjadi salah satu penyebab banjir di kawasan Kemang Utara.


"Apakah memang menyebabkan banjir? Perlu kajian lebih lanjut di salah satu rapat. Tapi memang di laporan yang masuk dituliskan seperti itu (penyebab banjir)," ujarnya.


Menurutnya, pemerintah setempat sudah melakukan rapat pertama membahas permasalahan itu pada pekan lalu. Pada hari ini, ia menyebut rapat akan kembali dilaksanakan.


Namun, rapat yang digelar itu khusus internal pemerintah daerah dan belum mengundang pemilik bangunan atau kafe.


"Rapat siang ini masih internal Pemda kemudian mengundang BPN ‘Badan Pertanahan Nasional’. Pemilik ada rencana untuk dipanggil. Mudah-mudahan minggu ini juga. Atau melihat nanti arahan hasil rapat. Hari ini juga fokusnya mau mantau lokasi jam 2 siang," katanya.



Penulis: Silva Shehan A

Sumber: Cnnindonesia.com & Kompas.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete