Langsung ke konten utama

Hari AIDS Sedunia: Ketahui Fakta Tentang HIV/AIDS

 Jakarta - Setiap tahunnya, tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sendunia guna menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. 

Dikutip dari tirto.id,  hri AIDS Sedunia pertama kali digagas pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua petugas informasi publik untuk Program Global AIDS Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss.

Hari AIDS Sedunia (ILUSTRASI/FREEPIK @pikisuperstar)

WHO mencatat, sebanyak 1,5 juta orang yang terinfeksi HIV di tahun 2020. Dengan penambahan kasus tersebut, ada sekitar 37,7 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV di tahun 2020. Terlebih, 2 tahun belakangan ini isu kesehatan masyarakat telah didominasi oleh virus covid-19 sehingga kewaspadaan pada virus HIV/AIDS mulai mengendur, padahal virus ini akan tetap ada dan kasusnya terus bermunculan di seluruh dunia

HIV/AIDS ini dianggap sebagai penyakit yang mengerikan karena hingga saat ini belum ditemukan obatnya, dan yang menyedihkannya masih banyak yang beranggapan penyakit ini menular dengan mudah sehingga menjauhi si penderita. Banyak stigma-stigma yang salah beredar di masyarakat, padahal tidak semudah itu penyakit ini menular

Simak beberapa fakta berikut agar kamu semakin tahu!

1. HIV/AIDS Tidak Menular Lewat Jabatan Tangan atau Sentuhan Fisik

    Berbeda dengan virus covid-19 yang mungkin saja dapat menular lewat sentuhan fisik dan jabat tangan, HIV/AIDS. Dilansir dari halodoc.com, seseorang tidak menularkan atau tertular HIV dengan sentuhan. Berjabat tangan, berpelukan, bergandengan atau jenis kontak fisik serupa tidak akan menularkan virus. 

Seseorang hanya dapat tertular virus jika berkontak dengan darah, ASI, air mani, vagina, dubur dan preseminal pengidap HIV. Namun, cairan ini juga harus bersentuhan dengan selaput lendir orang lain, seperti di dalam atau di dubur, vagina, penis, atau mulutnya untuk menularkan virus. Penularan terjadi melalui kulit yang terluka dan penggunaan jarum suntik. 


2. Penderita HIV/AIDS Lebih Mudah Terpapar Penyakit Lain

    Dilansir dari linisehat.com, Penderita HIV akan lebih rentan terkena beberapa penyakit menular seksual, seperti pneumocystis pneumonia, tuberculosis (TBC), candidiasis, cytomegalovirus, dan toksoplasma. Bagaimana mencegahnya? Walaupun sistmen kekebalan tubuh penderita HIV/AIDS sudah sangat lemah


3. Hewan Peliharaan/Serangga Tidak Dapat Menularkan HIV/AIDS 

 Masih ada sebagian orang yang percaya bahwa HIV/AIDS dapat ditularkan lewat hewan peliharaan/serangga. Nyatanya, ini adalah stigma yang salah. Dari halodoc.com, HIV tidak bertahan hidup pada nyamuk karena perbedaan genetik dibandingkan dengan DNA manusia. Serangga juga tidak dapat memasukkan kembali darah ke orang baru yang otomatis tidak menularkan HIV


4. Pasangan yang Mengidap HIV Tetap Bisa Saling Menularkan

    Pasangan yang sudah terlanjur mengidap HIV dianggap tidak perlu membentengi diri karena sudah sama-sama tertular virus. Padahal dari halodoc.com, HIV punya berbagai jenis dan jenisnya dapat berubah dari waktu ke waktu. Jika pasangan memiliki dua jenis HIV yang berbeda, mereka dapat menularkan satu sama lain. Hal ini menyebabkan infeksi ulang yang mempersulit perawatan.


Penulis : Ammara Tuhfahhani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Gempa Susulan Berkekuatan M 4,7 Mengguncang Pandeglang Banten

  Pasca gempa bumi banten. FOTO/DESKJABAR Banten – Baru saja terjadi gempa susulan di Pandeglang Banten sekitar pukul 03:34:24 WIB pada Sabtu 15 Januari 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa, gempa yang terjadi di Pandeglang Banten ini cukup kencang berkekuatan magnitudo 4.7. BMKG menjelaskan bahwa, titik gempa berada di laut sekitar 50 km Barat Daya Sumur, pada lintang bujur 7.01 LS, 105.28 BT. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari BMKG, gempa susulan ini dapat di rasakan di Pandeglang, Jiput, dan Muncul. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau warga Banten, Jawa Barat untuk tetap waspada. Selain itu, Dwikorita menjelaskan untuk mulai antisipasi dari sekarang, seperti menjauhkan benda yang berat dan mudah roboh. Serta perabotan yang mudah roboh untuk tidak di simpan di tempat tidur atau ruang kerja. "Dan siapkan tempat perlindungan rumah gedung beberapa lantai, siapkan tempat perlindungan sementara, yang di lantai tinggi sebelum...