Langsung ke konten utama

Kisah dalam Single Terbaru “Menjadi dia” Milik Tiara Andini

 

Penyanyi Tiara Andini. FOTO/MEDCOM.ID

Penyanyi Tiara Andini, baru saja merilis album perdananya yang bertajuk Tiara Andini. Dimana di dalam album itu, terdapat salah satu lagu yang berjudul “Menjadi dia”.

Lagu yang diproduseri oleh Yovie Widianto dan Adrian Kitut itu, menjadi salah satu lagu jagoan terbaru dalam album perdananya. Lagu tersebut bertemakan cinta dan romansa. Lagu yang berjudul “Menjadi dia” ini, mengambil warna musik pop ballad yang manis untuk disajikan.

Lagu ini, diaransemen dengan minimalis, tetapi terdengar sangat apik. Terutama, di dalam lagu tersebut, didominasi oleh penyajian suara instrument piano. Nuansa sendu menyelimuti lagu ini dan membuat lagu tersebut sangat menyentuh.

Single terbaru milik Tiara Andini ini, berkisahkan tentang dua pasang kekasih yang salah satu diantara mereka suka membanding-bandingkan pasangannya dengan orang lain. Akhirnya, membuat perasaannya pudar dan pupus.

“Lagu ini wajib banget didengar, karena mewakili perasaan kalian yang sakit hati karena kerap dibanding-bandingkan dengan orang lain, padahal kita ingin menjadi diri sendiri,” ujar Tiara dalam siaran pers virtual.

“Intinya, kenapa sih membandingkan diri kita dengan yang lain, kenapa enggak menerima apa adanya saja. Karena hidup ini kan tentang menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi kalau begitu lebih baik mundur aja,” ucap Arsy Widianto.

 

Sumber: Medcom.id

Penulis: Ferdi Rama Septiadi

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete