Langsung ke konten utama

Menjaga Kesehatan Mental selama Pandemi

 

Remaja yang sedang merindukan suasana diluar rumah. FOTO (covid19.go.id)

Jakarta - Masa pandemi ini membuat banyak remaja resah dan tidak tahan diam dirumah saja. Usia remaja harusnya mencari banyak pengalaman, tetapi akibat Covid-19 remaja tidak bisa mencari pengalaman. Pandemi ini membuat remaja depresi karena tidak melakukan kegiatan apa-apa selama dirumah.

Berikut beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi :

1. Cemas adalah hal wajar
Kamu tidak perlu takut karena hampir semua remaja merasakan cemas dimasa pandemi ini. Kehilangan momen dimasa seperti ini adalah hal yang wajar. Menurut Dr. Lisa Damour rasa cemas dapat membantu mengambil keputusan yang harus dibuat saat ini, seperti tidak menghabiskan waktu bersama orang lain atau dalam kelompok besar, mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah.

2. Cari pengalihan
Masa pandemi membuat kita bosan dengan kegiatan yang hanya itu-itu saja. Kita harus mencari kegiatan lain yang membuat rasa bosan kita teralihkan. Contohnya menonton film, membaca buku, bermain game, melukis, atau bahkan kita dapat menemukan kreativitas yang baru.

3. Tetap berkomunikasi
Sangat susah untuk berkomunikasi secara langsung dimasa pandemi ini. Kita dapat menggunakan teknologi yang sudah canggih untuk berkomunikasi dengan sesama. Contohnya menggunakan aplikasi zoom atau google meeting, menggunakan discord jika sambil bermain game, dan jangan lupa menggunakan media sosial seperti Line, Whatsapp, dan Instagram.

Dari tips yang sudah diberikan, kita tidak boleh lupa bahwa kita tetap harus berhati-hati dan bijaksana menggunakan teknologi dizaman sekarang. Semoga tipsnya bermanfaat untuk kalian semua.


Penulis : David Stephen Prawira
Sumber : unicef.org


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete