Langsung ke konten utama

Reuni 212 di Jawa Timur, Berhasil Ditolak di Surabaya

Aksi Massa Reuni 212 (FOTO/CNNIndonesia.com)

Jakarta – Massa reuni hendak berkegiatan di kawasan Patung Kuda, Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, dipukul mundur pada Kamis (2/12). Namun, massa reuni 212 berhasil berkumpul di kota Pamekasan, Jawa Timur, tepatnya di Monumen Arek Lancor.

Empat titik jalan masuk kota dari berbagai arah sempat dipindahkan. Massa aksi reuni 212 ini serentak memaki pakaian serba putih dan baju pesak Madura hitam-putih, sebagian ada juga yang memakai rompi hitam yang bertulis Laskar Pembela Islam (LPI) yang diikuti ribuan massa.

Mereka yang berkumpul datang dengan berbagai macam transportasi yang berbeda, ada yang memakai moto, mobil rombongan sampai menggunakan mobil truck. Sesampainya di kota salah satu dari mereka ada yang mengawali aksi tersebut dengan orasi lalu diiringi dengan bacaan shalawat serta kalimat takbir.

Orasi yang disampaikan tersebut bertanya tentang supermasi hukum yang dinilai belum berpihak pada rakyat bawah dan tokoh ormas Islam, seperti eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan enam laskar FPI yang diduga meninggal tewa ditembak aparat.

“Seperti yang kita ketahui dari pemberitaan di telivisi, keenam anggota laskar FPI meninggal, ternyata itu sengaja ditembak. Biadab!” Kata orator aksi yang bernama Bahrudin.

Meski begitu, Bahrudin juga meminta massa untuk merapatkan barisan satu sama lain dengan tujuan aksi dami saling sama-sama menjaga tali silaturahmi dengan sesama umat muslim. Sehingga kegiatan pun berjalan tertib dan kondusif.

Sementara itu, ratusan orang yang mengatasnamakan ‘Arek Suroboyo’ menggelar unjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya Jawa Timur, Kamis (2/12). Mereka bertolak belakang dengan aksi reuni 212 mereka menolak keras dari adanya aksi di Kota Pahlawan.

Mereka membentangkan poster dengan bertuliskan “ Tolak Reuni Aksi 212 Arek Suroboyo Wani Jogo, Wani Bersama Demi NKRI”. 

Koordinator massa yang bernama Diana Rosiana mengatakan, melalui aksi ini pihak terkait sangat tegas menyatakan penolakan reuni 212. Karena menurutnya hal ini merupakan gerakan yang intoleran.

“Bukan reuni saja yang kami tolak. Tapi semua gerakan yang berakar dari radikalisme dan intoleran,” ucap Diana.

Ia menyatakan, bahwa aksi ini diikuti sebanyak 20 elemen kelompok masyarakat di Surabaya. Mereka juga sepakat bahwa reuni 212 adalah gerakan yang mengganggu marwah dan memecah NKRI.

Aksi 212 ini merupakan aksi massa yang pertama digelar di Lapangan Monas Jakarta pada tanggal 2 Desember 2016 silam. Aksi perdana menyusul pernyataan calon gubernur pertahana dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disebut dengan Ahok yang dianggap meninstakan Islam.

Namun, aksi reuni 212 yang direncakan telah dibubarkan aparat polisi dan TNI karena tak ada izin dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Penulis: Salma Sebrina A

Sumber: CNN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete