Langsung ke konten utama

Sadis, 8 Bersaudara di Binjai Sumut: Bakar Darwin Karena Konflik Lahan

"Satreskim Kota Binjai, Polda Sumut menangkap delapan orang pelaku pembunuhan seorang warga karena perebutan lahan."   (FOTO/ TELISIK.id)

    

    Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Binjai, Polda Sumut menangkap delapan orang yang diduga pelaku pembunuhan Darwin Sitepu.

    Delapan orang ini yang ternyata adalah keluarga ini menganiaya Darwin Sitepu dengan cara membakar hidup-hidup, lalu menembaknya dengan senjata angin, dan juga memukul Darwin Sitepu menggunakan batu. Kapolres Binjai AKBP Ferio Ginting mengatakan, adapun motifnya ialah ingin merebut lahan yang sedang dijaga oleh korban. 

    Tak hanya menganiaya, setelah korban dinyatakan tewas, 8 bersaudara ini juga sempat membakar gubuk yang ditempati oleh korban dan langsung pergi setelah mereka membakar gubuk tersebut.

    Ternyata, kedelapan bersaudara ini sudah menyiapkan rencana pembunuhan Darwin Sitepu dengan cara sadis ini dari jauh-jauh hari. 

    "Jadi mereka berkumpul di rumah mereka dan berencana untuk mengusir korban supaya meninggalkan lahan yang diklaim mereka adalah lahan mereka miliki keluarganya," Kata Kapolres Binjai AKBP Ferio Ginting, di Polda Sumut, Rabu (8/12/2021).

    Ferio mengatakan bahwa ternyata mereka masih memiliki hubungan kekeluargaan yang sama-sama memperebutkan lahan dan ternyata adalah setelah di selidiki lahan tersebut merupakan hutan produksi terbatas yang tertera dalam surat Kementrian Kehutanan.

    Akibat perbuatan 8 orang tersebut, mereka dikenakan Pasal 340 subsider Pasal 338 atau Pasal 187 ketiga huruf e KUHP dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau penjara minimal 20 tahun.


Sumber : Tribunnews.com 

Penulis : Dea Ananda Apriliani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Gempa Susulan Berkekuatan M 4,7 Mengguncang Pandeglang Banten

  Pasca gempa bumi banten. FOTO/DESKJABAR Banten – Baru saja terjadi gempa susulan di Pandeglang Banten sekitar pukul 03:34:24 WIB pada Sabtu 15 Januari 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa, gempa yang terjadi di Pandeglang Banten ini cukup kencang berkekuatan magnitudo 4.7. BMKG menjelaskan bahwa, titik gempa berada di laut sekitar 50 km Barat Daya Sumur, pada lintang bujur 7.01 LS, 105.28 BT. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari BMKG, gempa susulan ini dapat di rasakan di Pandeglang, Jiput, dan Muncul. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau warga Banten, Jawa Barat untuk tetap waspada. Selain itu, Dwikorita menjelaskan untuk mulai antisipasi dari sekarang, seperti menjauhkan benda yang berat dan mudah roboh. Serta perabotan yang mudah roboh untuk tidak di simpan di tempat tidur atau ruang kerja. "Dan siapkan tempat perlindungan rumah gedung beberapa lantai, siapkan tempat perlindungan sementara, yang di lantai tinggi sebelum...