Layout dari Jeddah Corniche Circuit (FOTO/FORMULA1,COM) |
Jeddah – Musim F1 2021 menjadi menarik karena setelah Losail
Qatar yang menjadi sirkuit perdana pada musim ini, Saudi Arabia pun untuk
pertama kalinya menjadi tuan rumah pada pagelaran Gran Prix F1 yang akan
diadakan pada tanggal 3-6 Desember 2021.
Dikutip motorsport.com, Dengan panjang 6,175 km,
Jeddah Corniche akan menjadi sirkuit terpanjang kedua dalam kalender F1 2021.
Mereka hanya kurang panjang 800 meter dari Sirkuit Spa-Francorchamps di Belgia.
Dari hasil tes di simulator, waktu lap kualifikasi Jeddah
menembus kisaran 1 menit 27,9 detik. Sedangkan waktu sekali mengitari sirkuit
saat lomba berdurasi 50 lap sekira 1 menit 33,8 detik. Yang menarik, ada tiga
zona DRS ‘Drag Reduction System’ di Jeddah Corniche ini.
Klaim Jeddah Corniche sebagai sirkuit jalan raya tercepat
rasanya pantas bila melihat top speed yang bisa dicapai. Hasil tes
simulator, kecepatan maksimum yang bisa ditembus di Jeddah adalah 322 km/jam
dengan kecepatan rata-rata mencapai 252,8 km/jam.
Dalam kalender F1 musim ini, data kecepatan tersebut hanya
kalah dari Sirkuit Monza, tuan rumah GP Italia.
Konstruksi trek Jeddah Corniche dikerjakan tim yang terdiri
dari 1.250 personel. Aspal juga terdiri dari beberapa lapis. Saat sudah jadi,
tidak kurang 37.000 ton aspal menjadi bahan untuk lintasan sirkuit ini.
Pencahayaan diatur sedemikian rupa sehingga seluruh area
trek sepanjang 6,175 km itu diterangi cahaya dengan kekuatan hingga 1.500 lux
yang membutuhkan kabel sepanjang 20.000 meter
Balapan pertama GP Arab Saudi akan berlangsung pada Minggu
(5/12/2021) malam mulai pukul 20.30 waktu setempat atau Senin dini hari pukul
00.30 WIB anda dapat menyaksikan secara langsung pada saluran TV O Channel dengan
gratis atau pada Champions TV 4 secara berbayar.
Dari The Race.com, F1 "sangat bersemangat"
untuk balapan di Saudi kata Targett-Adams ‘Global Director of Formula 1’,
karena memberikan kejuaraan dengan "demografis yang sangat muda, populasi
yang besar dan minat di sektor motorsport dan otomotif".
Dia merujuk pada inisiatif Visi 2030 dari pemerintah Saudi,
yang merupakan program reformasi ekonomi dan sosial yang luas yang ingin
menggunakan olahraga untuk membantu menciptakan “masyarakat yang bersemangat”.
Visi 2030 sedang dikejar di bawah kepemimpinan Putra Mahkota
Mohammad bin Salman, seorang tokoh kontroversial yang telah menerapkan berbagai
reformasi, termasuk mencabut larangan pengemudi wanita, mengizinkan wanita
menghadiri acara olahraga, dan mengurangi sistem perwalian pria di negara
bagian.
Komentar
Posting Komentar