Alat yang digunakan dalam vaksinasi tanpa menggunakan jarum suntik (FOTO/YOUTUBE The Henry Ford) |
Dilansir news.sky.com,
Para peneliti mengatakan bahwa vaksin dapat memberikan "perlindungan
luas" terhadap varian virus corona di masa depan. Saul Faust,
kepala penyelidik klinis dan direktur Fasilitas Penelitian Klinis NIHR
Southampton, mengatakan: "Ini bukan sekadar vaksin COVID-19 pada umumnya.
Namun vaksin ini memiliki varian COVID-19 lainnya di masa depan”. "Teknologi
ini dapat memberikan perlindungan luas untuk sejumlah besar orang di seluruh
dunia." Sebagian
besar vaksin virus corona yang ada menggunakan urutan RNA untuk protein
lonjakan dari sampel pertama virus yang ditemukan pada Januari 2020. Teknologi
yang digunakan ini baru bertujuan untuk memprediksi bagaimana virus dapat
bermutasi, memungkinkannya untuk menargetkan varian yang muncul. Profesor
Jonathan Heeney, di Universitas Ambridge yang mengembangkan vaksin dengan
perusahaan riset DIOSynVax, mengatakan: "Ketika varian baru muncul dan
kekebalan mulai berkurang, kita membutuhkan teknologi yang lebih baru”. “Sangat
penting bagi kami untuk terus mengembangkan kandidat vaksin generasi baru yang
siap membantu menjaga kami tetap aman dari ancaman virus berikutnya” pungkas
Profesor Jonathan Heeney. Saat ini
terdapat relawan dari Southampton yang telah melakoni uji coba pada teknologi
vaksin tanpa jarum ini. Penulis: Silva Shehan A Sumber: news.sky.com |
Komentar
Posting Komentar