Langsung ke konten utama

HMA-UB Kembali Gelar Accounting Fair


Para pemenang Accounting Championship, salah satu rangkaian acara Accounting Fair 2015, Sabtu (14/3).

Setelah empat kali berlangsung sejak 2011, tahun ini Accounting Fair kembali digelar oleh Himpunan Mahasiswa Akuntansi Universitas Bakrie (HMA-UB). Event tahunan ini berlangsung selama empat hari, sejak Rabu hingga Sabtu, 11-14 Maret 2015 lalu. Accounting Fair salah satunya bertujuan untuk melihat perkembangan dunia akuntansi. Tema acara yang diangkat tahun ini adalah “The Adoption of International Financial Accounting Standard among The Countries in Southeast Asia to Face ASEAN Economic Community (AEC) 2015.”

“Acara ini bertujuan untuk meningkatkan semangat berkompetisi antarmahasiswa Akuntansi, menjalin silaturahmi, menambah pengalaman, menambah wawasan tentang apa saja yang bakal ada di ilmu yang berhubungan dengan akuntansi di masa akan datang,” ujar Elsa Bamba Fairuz, Ketua Pelaksana Accounting Fair 2015.

Dalam pelaksanaannya, Accounting Fair 2015 memiliki beberapa rangkaian acara, antara lain Accounting Championship, Accounting Essay, dan National Accounting Seminar.

Accounting Championship (A-Champ)
A-Champ merupakan kompetisi akuntansi yang diselenggarakan untuk mahasiswa/i fakultas ekonomi se-Indonesia. Subacara ini terdiri dari rangkaian pre-eliminasi yang dilakukan secara online, babak penyisihan berupa tes tulis dan cerdas cermat, serta babak semi final dan final berupa debat kasus yang berkaitan dengan isu-isu akuntansi. Sebanyak 13 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia berhasil lolos dan mengikuti babak penyisihan. Babak penyisihan hingga final berlangsung pada Rabu-Jumat, 11-13 Maret 2015, di Universitas Bakrie.

Pemenang A-Champ merupakan tim dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia, Bogor, Jawa Barat. Tahun ini merupakan kali kedua bagi mereka setelah tahun sebelumnya hanya berhasil menembus babak semifinal.

Sebenernya kita bersyukur banget ya, dari awal jujur aja kita gak ada persiapan sama sekali, ya kita mah iseng-iseng berhadiah aja, hitung-hitung berpartisipasi juga,” ujar Alwan Habibi, pemenang A-Champ yang mewakili timnya, “tahun depan insha allah lah kita juara bertahan, haha.”

Accounting Essay (A-Say)
A-say merupakan kompetisi penulisan essay bertema akuntansi yang akan mendorong munculnya inovasi dalam bidang akuntansi. Sama halnya dengan A-Cham, kompetisi ini pun ditujukan untuk mahasiswa/i fakultas ekonomi se-Indonesia. A-Say dilaksanakan melalui dua babak. Pertama, para peserta mengirimkan karya essaynya secara online pada babak pre-eliminasi. Setelahnya, akan dipilih 5 karya terbaik yang berhak lolos ke babak selanjutnya, yaitu mempresentasikan karyanya.

A-Say dimenangkan oleh tim dari Universitas Internasional Batam. Melalui karya yang mengangkat topik tentang “Problematika Konvergensi Standar Akuntansi Keuangan bagi UMKM dalam Menghadapi Era ASEAN Economic Community 2015,” Serly dan Rabuansyah berhasil menyabet gelar juara meskipun ini merupakan kali pertama bagi mereka mengikuti A-Say.

“Topik ini sangat menarik apabila diangkat karena Indonesia sendiri untuk standar akuntansi bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)-nya masih berdasarkan pada SAP ETA (Standar Akuntansi Pemerintah untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas), sedangkan negara-negara ASEAN lainnya itu udah banyak yang menuju ke IFRS for SMI (International Financial Reporting Standar for Swiss Market Index),” terang Rabuansyah.

National Accounting Seminar (NAS)
NAS merupakan seminar yang bertujuan untuk membahas isu aktual tentang akuntansi. Pada Accounting Fair 2015, NAS mengangkat tema tentang International Financial Reporting Standar (IFRS). Subacara yang berlangsung pada Sabtu, 14 Maret 2015, itu dihadiri oleh 102 orang peserta yang berasal dari mahasiswa dalam maupun luar Universitas Bakrie.

National Accounting Fair terdiri dari 2 kegiatan, yaitu seminar dan talkshow. NAS 2015 berhasil menghadirkan 4 pembicara sekaligus, yaitu
-     Agung Purwanto, member of Ernst & Young (EY)
-     Bimo Iman Santoso, Executive Director Assurance Services of EY
-     Endro Wahyono, Head of Accounting Division at PT Astra International Tbk.
-     Aucky Pratama, Head of Secretariat ASEAN Federation of Accountant

Menurut Disma Aisyia, salah satu peserta National Accountant Seminar, secara keseluruhan subacara ini berlangsung dengan baik dan sesuai topik. “Tema sama (pembahasan) yang diangkat oleh pembicaranya itu sesuai karena dari pembicara satu dengan yang lainnya itu berkesinambungan dan membahas satu hal pokok yang sama juga,” ujar mahasiswa Akuntansi asal Universitas Prof. Dr. Hamka, Jakarta.

Penulis:
Nursita Sari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete