Langsung ke konten utama

Kronologi dan Penjelasan Berita 'Wah! BEM-UB Lepas Tanggung Jawab UB's Week?'


Kampus UB - Pemberitaan MeClub Online yang berjudul "Wah! BEM-UB Lepas Tanggung Jawab UB's Week?" pada Jumat (21/8/2015) malam akhirnya memunculkan pro dan kontra di lingkungan kampus UB. Dari feedback yang diterima dan yang terpantau oleh MeClub Online, banyak yang salah kaprah terhadap isi pemberitaan ini. Berikut kami rangkum kronologi peliputan isu pengalihan penyelenggaraan UB's Week 2015.

Pada Jumat malam (21/8) tim MeClub Online menerima informasi dari salah satu narasumber terpercaya mengenai perubahan kebijakan dalam penyelenggaraan UB's Week 2015. Dalam pesan tersebut, disebutkan bahwa kegiatan UB's Week tidak lagi berada di bawah tanggung jawab BEM-UB.

"Selamat malam. Saya ingin mengabarkan kalau rangkaian acara UB's week 2015 yg atas nama BEM tidak jadi dilaksanakan. Jadi acara UB's week 2015 yang atas nama BEM tidak jadi dilaksanakan, semua acara pengenalan kampus di ambil alih oleh pihak kampus dan semua tanggung jawab di ambil alih oleh pihak kampus," demikian isi pesan yang kami terima saat itu.

Mengingat hal ini bukan dilontarkan oleh yang berwenang, tim MeClub Online langsung mengonfirmasi kebenarannya kepada Berly Ramanda, selaku ketua BEM-UB periode 2015-2016. Sayangnya, Berly menolak memberi pernyataan. Ia hanya membantah tanpa memberi pernyataan yang diperlukan.

"Ga diambil alih kampus kokk. Nanti yaa. Momennya belum pas," kata Berly malam itu.

Pernyataan Berly yang menolak untuk konfirmasi pun kami cantumkan dalam berita tersebut. Hal ini ditujukan untuk menunjukkan bahwa adanya intensi dan usaha dari pihak MeClub Online untuk melakukan konfirmasi.

Dengan begini, menurut ilmu jurnalistik, berita tersebut tetap layak dipublikasikan, dengan syarat mencantumkan usaha konfirmasi ke pihak terkait. Jadi berita tersebut tetap kami publikasikan.

Tone atau Nada Berita dan Badan Berita

Hal yang banyak pihak salah mengartikan adalah mengenai tone atau nada berita. Dari judulnya saja, bagi orang yang punya pengetahuan yang cukup mengenai bahasa, kami yakin mampu menyerap arti sesungguhnya bahwa judul tersebut bukanlah pernyataan.

Sehingga dalam pemberitaan tersebut, fakta yang diangkat adalah bahwa MeClub Online memperoleh informasi mengenai adanya perpindahan tanggung jawab penyelenggaraan UB's Week.

Secara sederhana, berita tersebut menyatakan bahwa: 'faktanya, MeClub Online memperoleh informasi dari sumber yang dirahasiakan identitasnya mengenai adanya pemindahan tanggung jawab penyelenggaraan UB's Week dan konfirmasi kami ditolak oleh pihak BEM-UB'. Bukannya 'pemindahan tanggung jawab tersebut adalah fakta'.

Identitas sumber kami dirahasiakan dengan pertimbangan antara lain, informasi dari sumber kami ini kemungkinan besar benar, sebab ia adalah orang dalam. Namun, identitasnya mesti kami rahasiakan mengingat pernyataannya dapat saja membahayakan dirinya sendiri.

Dalam hal ini MeClub Online sebagai media memiliki hak tolak, yaitu hak untuk mengaburkan identitas narasumber dalam kondisi tertentu dan tidak akan pernah membocorkan kepada siapapun.

Jika pada akhirnya beberapa pihak mengetahui identitasnya, itu bukan lagi tanggung jawab MeClub Online. Karena MeClub Online tidak pernah membocorkan identitasnya.

Pemilihan Judul

Mengenai pemilihan judul, kami mempertimbangkan bahwa jika seseorang berada dalam situasi 'bertanggungjawab' menuju situasi 'tidak bertanggungjawab lagi', maka akan ada proses 'pelepasan tanggung jawab'. Terlepas dari apakah tanggung jawab tersebut 'diambil', 'direbut', 'diserahkan', atau 'ditarik'.

Mengingat pada kalimat judul tersebut 'BEM-UB' merupakan subjek, hal ini karena informasi dan kutipan pada berita tersebut kami peroleh dari kalangan BEM-UB.

Konfirmasi terus kami lakukan, namun pihak terkait lebih memilih bungkam. Hal ini tetap tidak mampu menghentikan pemberitaan.

Pada pemberitaan kedua, kami pun mencantumkan surat edaran Dikti mengenai aturan bahwa kegiatan ospek harus ditangani oleh pihak kampus, bukan lagi pihak mahasiswa. Jika dilanggar, kampus akan diberi sanksi.

Konfirmasi dari Pihak Terkait

Akhirnya pada hari ini barulah BEM-UB memberikan keterangan melalui rilisnya.

Penutup

MeClub Online tidak pernah mengangkat berita berdasarkan asumsi maupun prasangka. Kami hanya mengangkat berita berdasarkan fakta. Seluruhnya sudah sesuai dengan aturan-aturan dalam ilmu jurnalistik.

MeClub Online dijalankan oleh mahasiwa yang telah menempuh pendidikan jurnalistik selama bertahun-tahun dan MeClub Online juga memiliki pembina dari kalangan jurnalis profesional yang telah berpengalaman di berbagai media massa di Indonesia. Sehingga sebelum mengangkat suatu topik pemberitaan, kami telah menelaahnya dari berbagai aspek.

Hal ini kami terangkan karena adanya banyak pihak yang bereaksi berlebihan, tidak mampu menyerap inti sari tulisan, hingga menyebar prasangka mengenai keberadaan MeClub Online.

Bahkan salah seorang mahasiwa menanyakan keberpihakan MeClub Online. Di sini kami terangkan bahwa MeClub Online hanya berpihak pada kebenaran.

Penulis: Sapta Agung Pratama
Tim Liputan: Ayu Nanda Maharani, Nursita Sari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete