Peserta Journalism Day 2016, Sabtu (14/5/2016). |
Media Club Universitas Bakrie (MeClub UB) telah berhasil menggelar
seminar bertajuk "Journalism Day" untuk pertama kalinya pada Sabtu,
14 Mei 2016.
Journalism Day diselenggarakan untuk mengenalkan produksi maupun pola
kerja di media massa. Sehingga, kegiatan ini dapat memberikan gambaran tentang
pengelolaan media massa.
"Dari awal kegiatan ini memang dibuat untuk sharing dan berbagi ilmu
dari para praktisi yang ahli di bidangnya masing-masing," ujar Presiden
MeClub, Sapta Agung Pratama, Sabtu.
Peserta yang mengikuti Journalism Day disuguhkan tiga seminar, yakni
seminar radio, televisi, dan media online. Kegiatan ini diharapkan dapat
menambah wawasan para peserta yang hadir.
"Saya harap setelah mengikuti kegiatan ini ada ilmu yang bisa dibawa
pulang. Selain itu, teman-teman juga bisa membagikan ilmu yang didapat kepada
yang lain," kata Sapta.
Selain itu, Journalism Day juga diselenggarakan untuk menjawab
permasalahan-permasalahan yang terjadi di dunia jurnalistik.
"Di dunia jurnalistik kini banyak etika-etika yang dilanggar, karena
itu Journalism Day ini dibuat untuk menjawab tantangan-tantangan di dunia
jurnalistik," tutur Pembina MeClub Aryo Subarkah Eddyono, M.Si.
Sebagai wadah untuk sharing ilmu tentang jurnalistik, ketiga seminar yang
ada dalam Journalism Day dapat dihadiri secara gratis oleh seluruh peserta.
Sebanyak 198 peserta menghadiri kegiatan ini. Mereka tidak hanya berasal
dari Universitas Bakrie, tetapi banyak juga peserta yang hadir dari Universitas
Presiden, Universitas Satya Negara, Perbanas Institute, Universitas Indonesia,
Universitas Bhayangkara, STIE Y.A.I, siswa-siswi SMA/sederajat, dan masih
banyak lagi.
Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti jalannya seminar. Hal ini
terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan para peserta kepada
narasumber-narasumber yang hadir.
Seminar Journalism Day menghadirkan Penyiar Global Radio Firman Shore
sebagai pembicara seminar radio, Editor Kompas.com Sandro Gatra sebagai
pembicara seminar media online, serta
Produser NET TV Tomy Ristanto dan Presenter Jawa Pos TV Vela Andapita sebagai
pembicara seminar televisi.
Seminar radio
Firman Shore (kiri), pembicara seminar radio, dan moderator Sapta Agung Pratama (kanan). |
Dalam seminar radio, Firman Shore menjelaskan pentingnya peran penyiar
dalam sebuah progran siaran. Firman menyebut seorang penyiar harus menjadi
teman bagi para pendengarnya.
"Penyiar harus bisa menjadi teman atau sahabat pendengar. Penyiar
bisa mengambil hati penyiar jika ia bisa menjadi sahabat dan teman
pendengar," kata Firman.
Menurut Firman, selain menjadi teman bagi pendengar, penyiar juga harus
memiliki kemampuan pengetahuan yang luas, jangan sungkan walaupun bersifat
introvert, harus tau tren yang ada di sekitar, memiliki banyak teman dan
pergaulan yang luas, mengerti musik secara keseluruhan, serta public speaking
yang bagus dan percaya diri.
Penyiar juga harus mampu memvisualisasikan kata-kata yang diucapkannya
sehingga pendengar pun dapat memahami dan merasakannya.
"Radio is all about theater of
mind, penyiar harus bisa menggambarkan atau menceritakan
atau memvisualisasikan kata-katanya sehingga dapat dirasakan oleh para
pemdengar," papar Firman.
Dalam seminar sesi satu itu, Firman tidak hanya menjelaskan soal penyiar.
Dia juga pentingnya program siaran.
"Radio itu yang paling penting adalah acara pagi. Karena dengan morning show yang bagus akan berpengaruh
pada program selanjutnya. Morning show
adalah salah satu penggerak dalam program radio," ujar dia.
Sebagai penggerak program, morning
show harus dapat menarik pendengar di semua kalangan usia. Sehingga
penyiar di morning show biasanya
penyiar yang telah berpengalaman.
Seminar media online
Moderator Ridwan Aji Pitoko (kiri) dan pembicara seminar media online Sandro Gatra (kanan). |
Sebagai pembicara, Sandro Gatra menyebut pentingnya gadget untuk mendukung kerja jurnalis media online. Sandro
mengibaratkan jurnalis media online
dan gadget seperti gado-gado dan
kacang.
"Wartawan dengan gadget
itu seperti gado-gado dengan kacang. Wartawan tanpa gadget seperti gado-gado tanpa kacang," ujar Sandro.
Kini jurnalisme multimedia mulai berkembang di Indonesia. Media-media online di Indonesia mulai mengembangkan
model jurnalisme tersebut.
"Kami membebaskan wartawan kami untuk membuat berbagai macam bentuk
berita, contohnya adalah membuat berita sambil merekam video, atau boleh juga on cam," kata Sandro.
Dalam seminar ini, Sandro juga menjelaskan pola kerja wartawan 24 jam.
Wartawan harus siap bekerja kapan saja dan di mana saja.
"Jurnalis media online
harus cepat, akurat, mendalam, dan bahkan seorang wartawan harus multitasking
dan siap kerja di mana saja dan kapan saja, kalian harus bisa mendengar sambil
membuat berita. Media online itu
tidak seperti media cetak atau TV, jadi berapa pun informasi tidak terbatas
alias 24 jam," terang dia.
Seminar televisi
Pembicara seminar televisi Tomy Ristanto dan Vela Andapita. |
Tomy dan Vela berkolaborasi menjelaskan bagaimana caranya menjadi
presenter yang baik dalam sesi seminar ini. Untuk menjadi presenter yang baik,
seseorang harus mencintai jurnalistik.
"Presenter yang baik adalah orang-orang yang mencintai pekerjaannya
sebagai jurnalis," kata Tomy.
Menurut Tomy, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi
presenter yang baik. Syarat tersebut antara lain suka menulis atau memantau
berita, memiliki rasa ingin tahu, suka berpetualang atau kerja outdoor, bersedia bekerja pada durasi
dan waktu kerja yang tidak normal, serta pandai berbahasa asing.
"Banyak hal yang saya sukai dalam pekerjaan saya sebagai jurnalis
adalah saya bisa pergi ke mana-mana, termasuk tempat yang jarang orang lain
bisa mengakses."
"Dan yang lebih membuat saya senang sebagai jurnalis adalah bisa
menolong, karena kita bisa memberi kesempatan bagi orang-orang yang tidak bisa speak out," papar Tomy.
Pada kesempatan yang sama, Vela juga menyebut menjadi seorang presenter
harus terbuka terhadap berbagai kritikan. Presenter juga harus pintar dan
memiliki manner yang baik.
"Yang terpenting yang harus
ditanamkan, saya membuka peluang untuk orang mengkritik saya, saya akan terus
belajar, apapun yang ditugaskan ke saya akan saya lakukan," tutur Vela.
Komentar
Posting Komentar