Drama musikal komunitas selasaan di
Teater Taman Ismail Marzuki
|
Komunitas Selasaan menggelar drama musikal di Teater Taman
Ismail Marzuki, Jakarta (09/01/2019). Drama musikal ini melibatkan berbagai macam kalangan, mulai dari anak-anak
seniman, pemain sinetron, anak-anak tongkrongan, dan bahkan ada dari driver
ojek.
Komunitas selasaan mempersembahkan drama musikal dengan mengangkat kisah yang
terinspirasi dari cerita “Malin Kundang”. Cerita Malin Kundang sendiri sudah tak
asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Kisah tentang seorang anak durhaka
yang dikutuk menjadi batu. Indra Pacique sebagai sutradara dari Drama Musikal Selasaan
mengadaptasi cerita tersebut menjadi lebih modern.
“Cerita didalam drama ini didapat ketika saya berdiskusi
dengan teman-teman, kira-kira apa sesuatu yang akan diangkat, dapat lah kisah Malin Kundang, cerita inilah
menjadi tantangan, karena saya sendiri adalah produk (kelahiran) Minangkabau,
lalu saya coba berbicara dengan teman-teman. Kemudian kami putuskan mengadaptasi
cerita ini menjadi lebih modern karena saat ini sudah tidak ada lagi anak yang
diubah menjadi batu,” ujar Indra Pacique sebagai sutradara diwawancarai pada 10
Januari 2019 di Teater Taman Ismail Marzuki.
Drama musikal Selasaan ini mengisahkan tentang Ali syahputra seorang
anak yang tinggal bersama ibunya di suatu desa di daerah Minang. Seorang anak
laki-laki ini mempunyai keinginan besar untuk menjadi orang kaya raya untuk dapat mengangkat derajat keluarganya
yang miskin dengan cara tinggal di Jakarta untuk menjadi artis terkenal, tetapi
ketika semua keinganan tersebut tercapai, cita-cita dahulunya pun seolah-olah
terlupakan.
Ketika ayah Ali meninggal dunia |
Kisah ini dimulai ketika Ali Syahputra yang masih kecil
kehilangan seorang ayah karena sakit keras, ketika ayahnya sudah tiada Ali pun
hanya tinggal bersama ibunya, Ali ini hanyalah berasal dari keluarga petani,
latar belakang kehidupannya sangat pas-pasan bahkan sangat memprihatinkan
apalagi setelah ditinggal oleh ayahnya. Ali kecil pun sejak kecil sudah menanamkan
pada dirinya bahwa suatu hari akan menjadi orang kaya raya.
Ali kecil sedang berbicara kepada
ibundanya bahwa dia ingin sekali ke Jakarta dan menjadi orang kaya
|
Ali merupakan anak yang ceria dan sangat suka bermain. Ali
mempunyai tiga teman dekat setianya. Ketiga temannya ini juga memiliki
keinginan dan tekad yang sama seperti Ali untuk tinggal di Jakarta dan menjadi
orang kaya raya. Setelah berjalannya
waktu, mereka berempat pun beranjak dewasa. Namun, meski sudah beranjak dewasa
mereka berempat masih saja bersifat kekanak-kanakan dengan berlari-lari di
ladang sambil bernyanyi.
Ali dan ketiga temannya sudah
beranjak dewasa
|
Ali merupakan anak yang ceria dan sangat suka bermain. Ali
mempunyai tiga teman dekat setianya. Ketiga temannya ini juga memiliki
keinginan dan tekad yang sama seperti Ali untuk tinggal di Jakarta dan menjadi
orang kaya raya. Setelah berjalannya
waktu, mereka berempat pun beranjak dewasa. Namun, meski sudah beranjak dewasa
mereka berempat masih saja bersifat kekanak-kanakan dengan berlari-lari di
ladang sambil bernyanyi.
Ketika Ali dan teman-temannya sedang bermain, datanglah seseorang
dari sanggar tari minang untuk menawarkan undangan untuk bergabung di
sanggarnya. Tanpa berfikir panjang Ali dan teman-temannya langsung menerima tawarannya
karena mereka menganggap melalui tari ini mungkin bisa menjadi jalan untuk ke
Jakarta.
Ali dan teman-temannya pun langsung bergabung ke dalam
sanggar tersebut. Tetapi pada saat latihan Ali jatuh cinta dengan seorang gadis
yang bernama Siti di sanggar tari Minang tersebut. Ali selalu menggoda gadis
itu disetiap latihan, berjalannya waktu ali dan gadis itu pun akhirnya menjalin
hubungan dan akhirnya menikah.
Ketika Ali sedang berkenalan dengan
seorang gadis cantik di sanggar
|
Ketika Ali menikah dengan Siti, gadis
dari sanggar tari Minang
|
Setelah menikah Ali merasa hidupnya tidak bahagia karena
didalam benak pikirannya selalu terbayang –bayang menjadi orang kaya raya di Jakarta. Pada saat
itu Ali mendapatkan tawaran untuk ke Jakarta dari seseorang yang bernama Armin
Chaniago, Kemudian Ali pun mulai membulatkan tekadnya untuk pergi ke Jakarta
dengan merayu ibunda dan istrinya. Ali memohon dan merengek untuk diberi
persetujuan agar diizinkan pergi ke Jakarta.
Ali sedang memohon kepada ibunda dan
istrinya untuk diberikan izin pergi ke Jakarta
|
Siti sebagai istri Ali merasa sangat sedih mendengar
keinginan suaminya untuk pergi ke Jakarta.
Awalnya, Ibunda Ali tidak mengizinkan Ali untuk pergi ke Jakarta karena
merasa kasihan dengan istrinya yang ditinggal, tetapi karena tekad Ali sudah
bulat, Ali berhasil merayu kedua wanitanya tersebut yaitu ibunda dan istrinya.
Ketika Ali sudah berada di Jakarta
dan kehidupannya telah berubah menjadi orang kaya
|
Ketika sudah pergi dan akhirnya tiba di Jakarta, Ali langsung
bertemu dengan orang yang bernama Armin Chaniago. Saat pertemuan, Ali pun
langsung memohon agar dijadikan sebagai artis, kemudian setelah dipertimbangkan
oleh Armin, Ali mendapatkan kontrak sebagai artis. Hidup Ali berubah drastis
setelah menjadi artis, Ali pun disukai oleh seorang wanita cantik ketika sudah
kaya raya.
Saat istri dan ibunda Ali sangat
merindukan Ali
|
Saat itu Ali mendapatkan pertanyaan perihal tentang
keberadaan orang tuanya dari wanita cantik, Ali mengaku sudah tidak punya orang
tua dan keluarga lagi kemudian berjalannya waktu Ali menjalin hubungan dengan
wanita cantik tersebut dan kemudian menikah. Pada saat bersamaan keluarga Ali
yang berada di Minang merasa rindu dengan Ali, terutama ibunda dan istrinya
sangat menunggu-nunggu kehadirannya.
Pada suatu hari Ali mendapatkan tawaran syuting film tetapi berlokasi di
dekat kampungnya dulu. Ali merasa panik dan kebingungan karena takut rahasianya
terbongkar kalau dia masih mempunyai keluarga bahkan sudah mempunyai istri. Ali
pun tidak bisa menolak tawaran tersebut, alhasil Ali pun terpaksa menerima
tawarannya.
Ketika sudah berada di lokasi syuting Ali dipergoki oleh salah
seorang teman lamanya, kemudian temannya tersebut langsung bergegas dan lari
menuju rumah orang tua Ali untuk menginformasikan bahwa dia melihat Ali sudah
menjadi artis. Ibunda dan istrinya pun sangat senang dengan kabar tersebut dan
langsung menuju ke tempat lokasi tersebut.
Ibunda dan istri Ali sedih tidak
diakui oleh anaknya.
|
Saat bertemu dengan Ali hal yang tak disangka-sangka pun
terjadi, Ali memperlakukan ibunda dan istrinya dengan sangat kurang ajar dengan
tidak mengakui mereka sebagai keluarganya
bahkan Ali sampai mendorong ibundanya hingga terjatuh. Lokasi syuting
pun berubah menjadi tidak kondusif, lalu Ali pun pergi dengan istri baru dan
teman-teman artisnya.
Ketika sudah kembali ke Jakarta Ali pun langsung di introgasi
oleh istri barunya, istrinya pun curiga dan percaya bahwa kedua orang itu
merupakan keluarga dari Ali, akhirnya Ali pun mengakui itu lalu istrinya pun
menceraikannya, kemudian kontrak sebagai artisnya pun juga ikut di batalkan
semua. Ali pun sudah tidak mempunyai pekerjaan lagi dan uangnya pun sudah
habis. Kehidupan Ali berubah kembali menjadi miskin.
Kehidupan Ali kembali menjadi miskin,
Ali merasa menyesal telah durhaka tehadap ibunda dan istrinya
|
Ketika Ali pulang ke rumahnya untuk
meminta maaf, ibundanya telah meninggal
|
Setelah jatuh miskin Ali memutuskan untuk pulang dan ingin
meminta maaf kepada orang tuanya karena sudah berbuat durhaka terhadap ibunya.
Ketika sudah sampai rumah Ali sangat terkejut karena rumahnya sudah dipenuhi
oleh orang, kemudian Ali langung berlari masuk kerumah untuk memastikan apa
yang terjadi, ternyata ketika dia ingin meminta maaf, semuanya sudah terlambat,
orang tua Ali sudah terbujur kaku dengan balutan kain kafan. Ali pun langsung menangisi
penyesalannya sambil berteriak-teriak, “ahli neraka aku ini, ahli neraka aku
ini,” teriak Ali.
Kisah drama yang tersaji antara anak yang durhaka dengan
ibunya ini sangat menguras emosi, selain itu di drama musikal selasaan ini juga
menyajikan beberapa sentuhan drama komedi dan romantis yang disajikan oleh para
tokoh-tokoh pada setiap selingan cerita sehingga mengundang banyak tepuk
tangan, tawa, dan apresiasi dari para penonton.
Salah satu adegan ketika para tokoh sedang bernyanyi dan menari sambil
menjajakan dagangannya di pasar
|
Indra Pacique menjelaskan, pesan khusus yang ingin
disampaikan dalam drama musikal ini adalah untuk ibu diseluruh Indonesia,
penampilan drama musikal ini adalah sebuah penghargaan untuk para ibu di
seluruh Indonesia.
“Wahai anak manusia perlakukanlah ibumu lebih dari engkau
memperlakukan manusia manapun, jangan biarkan air mata setetes pun jatuh dari
wajahnya. bahkan, beribu bintang dilangit tidak bisa mengalahkan kasih
sayangnya,” ucap Epy Kusnandar sebagai ayah dari Ali yang telah meninggal.
Penulis: Ilham fahreza
Editor : Meidiana Aprilliani
numpang promote ya min ^^
BalasHapusBosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*E*W*A*P*K
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)