Langsung ke konten utama

AMIS #3: 3 Spot Angker di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut


Siapa yang tidak tahu TPU Jeruk Purut? Tempat pemakaman umum yang berlokasi di daerah  Cilandak, Jakarta Selatan ini merupakan salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) terbesar saat ini. Memiliki lebar dan luas yang cukup besar membuat banyak warga yang ditinggalkan oleh sanak keluarga untuk di kebumikan disini. Tidak hanya warga biasa, banyak dari kalangan artis yang telah meninggal di kebumikan di TPU Jeruk Purut. TPU ini sering sekali di jadikan sebagai tempat uji nyali atau pun sekedar untuk mengetahui keangkeran yang terdapat disana.

Pada saat itu hari Senin tepatnya malam Selasa, aku dan teman-temanku mencoba ingin wisata malam ke TPU Jeruk Purut. Kami beranggapan bahwa hari Senin tidak terlalu banyak makhluk gaib yang berkeliaran dan kami memutuskan untuk berangkat tepat pukul 21.00 WIB.

Sesampainya disana, kami disambut dengan turunnya hujan dan lampu taman yang hendak mati lalu menyala kembali. Memang sebelum berangkat, Faiz salah satu yang ikut kesana mencoba mencari tahu tentang TPU Jeruk Purut di google. Ternyata benar, ketika berada di sana pasti akan disambut dengan lampu yang hendak mati lalu menyala kembali. Entah itu hanya kebetulan atau tidak, Faiz tetap merasa ketakutan karena hal itu.

Setelah hujan berhenti kami langsung mencari penjaga makam untuk meminta izin wisata malam di sana. Kami bertemu seorang bapak yang berusia sekitar 40 tahun dan sering disapa Abah Oo. Setelah kami berbincang-bincang, ternyata bukan hanya kami yang datang ke TPU Jeruk Purut untuk wisata malam, tetapi ada banyak orang khususnya anak muda yang penasaran dengan keseraman tempat pemakaman ini. Menurut cerita, ada sesosok makhluk besar yang membawa anjing peliharaannya sering menampakan wujudnya dimana saja.

Sumur Tua (source: Tribun Jakarta)



Pada spot pertama aku dan rombongan dibawa ke sumur tua yang jaraknya cukup jauh dari pos. Pada saat di sumur tua, Abah Oo menceritakan makhluk apa saja yang biasanya muncul. Waktu itu ada 4 orang remaja mencoba untuk datang ke sumur tua tanpa didampingi Abah, dan mereka awalnya biasa saja. Sampai akhirnya, mereka berteriak lari ketakutan karena melihat sesosok ular berkepala manusia datang menghampiri mereka. Ular ini terlihat sangat besar, yang diherankan mengapa berkepala manusia? Ini masih jadi misteri warga sekitar TPU Jeruk Purut. Beruntungnya, aku dan rombongan tidak melihat sosok apapun muncul di depan kami.

Pohon kembar (source: Tribun Jakarta)


Spot kedua itu terdapat pohon kembar yang besar dan lebat. Pohon ini berkisar usia 60 tahun. Kedua pohon ini hidup berdampingan dengan memiliki batang dan tinggi yang hampir serupa satu sama lain. Pada saat menuju ke pohon kembar, aku dan rombongan sempat melihat 6 orang yang baru saja dari sana. Saat kami berpas-pasan dijalan, 1 dari mereka mengalami kesurupan. Sontak aku dan rombongan datang menghampiri dan ikut membantu menggendongnya. Keluar cairan putih dari mulutnya membuat beberapa dari kami tidak ikut ke pohon kembar karna takut mengalami hal yang sama. Akhirnya hanya aku dan 4 orang lainnya yang meneruskan ke pohon kembar.

Sebelum sampai kami diberi instruksi oleh Abah Oo, “Jika ada buah atau benda apapun yang jatuh dari pohon, kalian segera pindah dari tempat itu dengan perlahan. Tidak usah terlihat terburu-buru.”

Akhirnya, kami berlima sampai dan langsung duduk di pinggiran makam sambil melihat keadaan di sekitar. Suasananya memang cukup mengerikan, angin yang cukup kencang membuat bulu kuduk merinding.

Belum ada 10 menit, kami berlima mendengar suara entah itu buah atau barang jatuh ke bawah dengan hentakan dan bunyi yang cukup kerasa. Kami berlima serentak untuk pindah tempat dengan tidak terburu-buru sesuai instruksi yang sudah diberikan sebelumnya. Padahal pohon tersebut tidak memiliki buah. Sampai sekarang aku dan teman-teman masih berpikir benda apa yang jatuh dari pohon kembar yang tidak berbuah?

Spot terakhir kami dibawa ke sebuah makam tua yang sudah cukup lama dimakamkan di TPU Jeruk Purut. Tetap berlima karena beberapa dari kami sudah tidak kuat karena rasa takut yang bergejolak di dada. Seperti di tempat sebelumnya, kami diberikan instruksi kembali oleh Abah Oo, “Kalau tadi denger suara benda atau buah jatuh, sekarang kalo kalian denger suara ada orang baca Al-Qur’an jangan cabut dulu sebelum suaranya berhenti.” 

Kali ini lebih seram, karena jika membaca surat yang panjang otomatis kami berlima makin ketakutan karena harus menunggu lama sampai suara itu berhenti.
Benar saja, belum lama Abah Oo meninggalkan kami di makam tersebut kami berlima langsung mendengar lantunan Surat Yasin terdengar dalam makam tersebut. 

Kami berlima tetap diam dan membaca doa agar pikiran tidak kosong. Satu temanku ada yang sampai menangis karena mendengar suara tersebut dan aku mencoba menenangkannya. Bukannya malah berhenti, suara tangisannya pun makin kencang hampir sama dengan suara lantunan orang mengaji. Saat menangis ia menunjuk ke arah belakang makam dan serentak kami berlima melihat sesosok makhluk besar dengan kepala di pegang dan membawa seekor anjing yang besar. 

Tidak lama penampakan itu hilang, suara orang mengaji pun berhenti dan kami berlima langsung berlari menghampiri Abah Oo dan langsung menceritakan apa yang kami lihat barusan.


Penulis : Chania Aulia Humayrha & Ridho Rahmansyah
Editor: Arinda Dediana

Komentar

  1. numpang promote ya min ^^
    Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*E*W*A*P*K
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l...

Kontroversi Vlog Logan Paul di "Suicide Forest Aokigahara"

Credit: youtube.com Pada awal tahun 2018 muncul sebuah video viral Youtube mengenai Logan Paul yang mendokumentasikan seorang korban bunuh diri dalam vide blog nya (vlog). Di dalam video tersebut, Logan Paul menemukan badan korban bunuh diri di dalam hutan Aokigahara saat sedang v logging . Setelah menemukan mayat gantung diri, Logan Paul kemudian berkata bahwa aksi bunuh diri dan sifat depresi merupakan masalah yang serius. Setelah video tersebut diunggah ke Youtube pada tanggal 31 Desember 2017 lalu, Logan Paul menerima kritik di dunia maya karena mengeksploitasi korban aksi bunuh diri sebagai clickbait untuk mendapatkan views .  Video tersebut seketika mendatangkan kontroversi secara online mengenai bagaimana Logan Paul meremehkan isu bunuh diri demi menaikan karirnya sebagai seorang Youtuber. Akun Twitter milik Youtube memberikan pernyataan pada 9 Januari 2018 bahwa mereka menganggap video tersebut tidak dapat ditolerir dan telah melakukan aksi tindak lanj...

Gempa Susulan Berkekuatan M 4,7 Mengguncang Pandeglang Banten

  Pasca gempa bumi banten. FOTO/DESKJABAR Banten – Baru saja terjadi gempa susulan di Pandeglang Banten sekitar pukul 03:34:24 WIB pada Sabtu 15 Januari 2020. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa, gempa yang terjadi di Pandeglang Banten ini cukup kencang berkekuatan magnitudo 4.7. BMKG menjelaskan bahwa, titik gempa berada di laut sekitar 50 km Barat Daya Sumur, pada lintang bujur 7.01 LS, 105.28 BT. Berdasarkan informasi yang di peroleh dari BMKG, gempa susulan ini dapat di rasakan di Pandeglang, Jiput, dan Muncul. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menghimbau warga Banten, Jawa Barat untuk tetap waspada. Selain itu, Dwikorita menjelaskan untuk mulai antisipasi dari sekarang, seperti menjauhkan benda yang berat dan mudah roboh. Serta perabotan yang mudah roboh untuk tidak di simpan di tempat tidur atau ruang kerja. "Dan siapkan tempat perlindungan rumah gedung beberapa lantai, siapkan tempat perlindungan sementara, yang di lantai tinggi sebelum...