Siapa yang tidak tahu TPU
Jeruk Purut? Tempat pemakaman umum yang berlokasi di daerah Cilandak, Jakarta Selatan ini merupakan salah
satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) terbesar saat ini. Memiliki lebar dan luas
yang cukup besar membuat banyak warga yang ditinggalkan oleh sanak keluarga
untuk di kebumikan disini. Tidak hanya warga biasa, banyak dari kalangan artis
yang telah meninggal di kebumikan di TPU Jeruk Purut. TPU ini sering sekali di
jadikan sebagai tempat uji nyali atau pun sekedar untuk mengetahui keangkeran
yang terdapat disana.
Pada saat itu hari Senin
tepatnya malam Selasa, aku dan teman-temanku mencoba ingin wisata malam ke TPU
Jeruk Purut. Kami beranggapan bahwa hari Senin tidak terlalu banyak makhluk
gaib yang berkeliaran dan kami memutuskan untuk berangkat tepat pukul 21.00
WIB.
Sesampainya disana, kami
disambut dengan turunnya hujan dan lampu taman yang hendak mati lalu menyala
kembali. Memang sebelum berangkat, Faiz salah satu yang ikut kesana mencoba mencari
tahu tentang TPU Jeruk Purut di google. Ternyata benar, ketika berada di sana
pasti akan disambut dengan lampu yang hendak mati lalu menyala kembali. Entah
itu hanya kebetulan atau tidak, Faiz tetap merasa ketakutan karena hal itu.
Setelah hujan berhenti kami
langsung mencari penjaga makam untuk meminta izin wisata malam di sana. Kami bertemu
seorang bapak yang berusia sekitar 40 tahun dan sering disapa Abah Oo. Setelah
kami berbincang-bincang, ternyata bukan hanya kami yang datang ke TPU Jeruk
Purut untuk wisata malam, tetapi ada banyak orang khususnya anak muda yang
penasaran dengan keseraman tempat pemakaman ini. Menurut cerita, ada sesosok
makhluk besar yang membawa anjing peliharaannya sering menampakan wujudnya
dimana saja.
![]() |
| Sumur Tua (source: Tribun Jakarta) |
Pada spot pertama aku dan rombongan dibawa ke
sumur tua yang jaraknya cukup jauh dari pos. Pada saat di sumur tua, Abah Oo
menceritakan makhluk apa saja yang biasanya muncul. Waktu itu ada 4 orang
remaja mencoba untuk datang ke sumur tua tanpa didampingi Abah, dan mereka
awalnya biasa saja. Sampai akhirnya, mereka berteriak lari ketakutan karena
melihat sesosok ular berkepala manusia datang menghampiri mereka. Ular ini
terlihat sangat besar, yang diherankan mengapa berkepala manusia? Ini masih
jadi misteri warga sekitar TPU Jeruk Purut. Beruntungnya, aku dan rombongan
tidak melihat sosok apapun muncul di depan kami.
![]() |
| Pohon kembar (source: Tribun Jakarta) |
Spot kedua itu terdapat pohon kembar yang besar dan lebat. Pohon ini
berkisar usia 60 tahun. Kedua pohon ini hidup berdampingan dengan memiliki
batang dan tinggi yang hampir serupa satu sama lain. Pada saat menuju ke pohon
kembar, aku dan rombongan sempat melihat 6 orang yang baru saja dari sana. Saat
kami berpas-pasan dijalan, 1 dari mereka mengalami kesurupan. Sontak aku dan
rombongan datang menghampiri dan ikut membantu menggendongnya. Keluar cairan
putih dari mulutnya membuat beberapa dari kami tidak ikut ke pohon kembar karna
takut mengalami hal yang sama. Akhirnya hanya aku dan 4 orang lainnya yang meneruskan
ke pohon kembar.
Sebelum sampai kami diberi
instruksi oleh Abah Oo, “Jika ada buah atau benda apapun yang jatuh dari pohon,
kalian segera pindah dari tempat itu dengan perlahan. Tidak usah terlihat
terburu-buru.”
Akhirnya, kami berlima
sampai dan langsung duduk di pinggiran makam sambil melihat keadaan di sekitar.
Suasananya memang cukup mengerikan, angin yang cukup kencang membuat bulu kuduk
merinding.
Belum ada 10 menit, kami
berlima mendengar suara entah itu buah atau barang jatuh ke bawah dengan
hentakan dan bunyi yang cukup kerasa. Kami berlima serentak untuk pindah tempat
dengan tidak terburu-buru sesuai instruksi yang sudah diberikan sebelumnya.
Padahal pohon tersebut tidak memiliki buah. Sampai sekarang aku dan teman-teman
masih berpikir benda apa yang jatuh dari pohon kembar yang tidak berbuah?
Spot terakhir kami dibawa ke sebuah makam tua yang sudah cukup lama
dimakamkan di TPU Jeruk Purut. Tetap berlima karena beberapa dari kami sudah
tidak kuat karena rasa takut yang bergejolak di dada. Seperti di tempat
sebelumnya, kami diberikan instruksi kembali oleh Abah Oo, “Kalau tadi denger
suara benda atau buah jatuh, sekarang kalo kalian denger suara ada orang baca
Al-Qur’an jangan cabut dulu sebelum
suaranya berhenti.”
Kali ini lebih seram, karena jika membaca surat yang
panjang otomatis kami berlima makin ketakutan karena harus menunggu lama sampai
suara itu berhenti.
Benar saja, belum lama Abah
Oo meninggalkan kami di makam tersebut kami berlima langsung mendengar lantunan
Surat Yasin terdengar dalam makam tersebut.
Kami berlima tetap diam dan membaca
doa agar pikiran tidak kosong. Satu temanku ada yang sampai menangis karena
mendengar suara tersebut dan aku mencoba menenangkannya. Bukannya malah
berhenti, suara tangisannya pun makin kencang hampir sama dengan suara lantunan
orang mengaji. Saat menangis ia menunjuk ke arah belakang makam dan serentak
kami berlima melihat sesosok makhluk besar dengan kepala di pegang dan membawa
seekor anjing yang besar.
Tidak lama penampakan itu hilang, suara orang mengaji
pun berhenti dan kami berlima langsung berlari menghampiri Abah Oo dan langsung
menceritakan apa yang kami lihat barusan.
Sumber : http://jakarta.tribunnews.com/2018/05/03/3-spot-angker-favorit-penggemar-wisata-mistis-di-tpu-jeruk-purut?page=2
dan dari pengalaman pribadi.
Penulis : Chania Aulia
Humayrha & Ridho Rahmansyah
Editor: Arinda Dediana


numpang promote ya min ^^
BalasHapusBosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
hanya di D*E*W*A*P*K
dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)