Langsung ke konten utama

Pesona Rami Malek di Piala Oscar 2019

Rami Malek memegang piala Oscar sebagai aktor terbaik di 2019 (dok. @theacademy/instagram)


Aktor kelahiran Los AngelesCalifornia12 Mei 1981 Rami Said Malek, sedang hangat diperbincangkan sejak ia berperan sebagai Freddie Mercury dalam film ‘Bohemian Rhapsody’. Aktingnya dalam memerankan Freddie Mercury di Film ‘Bohemian Rhapsody’ sukses membuatnya terpilih menjadi Aktor Terbaik di Piala Oscar 2019 yang digelar di Dolby Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat, pada Minggu (24/2) malam waktu setempat.

Film Bohemian Rhapsody sendiri juga menyabet beberapa penghargaan lainnya di Oscar 2019 dengan mengalahkan sederet nominasi lain. Beberapa film digadang-gadangkan menjadi pesaing terberat, salah satunya adalah film ‘A Star Is Born’ yang sama-sama sukses mendapat banyak pujian dari penikmat film Hollywood.

Rami Melek tampak gagah dan menawan dengan menggunakan tuksedo bewarna hitam dari Saint Laurent rancangan Anthony Vaccarello. Ia juga memakai arloji dan kancing manset Cartier. Penampilan semakin keren ditambah dengan dasi pita bewarna hitam yang menghiasi dadanya.

Rami pun melengkapi penampilannya dengan menggunakan sepatu bewarna hitam. Sepatu yang dipakainya terlihat mewah dengan paduan warna metalik. Penampilan Rami yang menawan itu tak lepas dari tangan dingin Ilaria Urbinati, seorang fashion stylish yang juga mendandani Bradley Cooper.

Lucy Boynton (kiri) dan Rami Malek (kanan) di Red Carpet Oscar 2019 (dok. Getty / Jeff Kravitz)

Rami Malek, yang meraih sebagai Aktor Terbaik untuk film Bohemian Rhapsody ini tidak sendirian berjalan di atas karpet merah. Rami merayakan malam Oscar 2019 bersama sang kekasih, Lucy Boynton.

Penampilan Rami Malek dan Lucy Boynton kian romantis saat akan naik ke atas panggung Oscar 2019. Sebelum naik ke panggung atas kemenangannya, Rami sempat mencium mesra wanita yang dekat dengannya itu.

Dalam Oscar 2019 banyak Aktor dan Aktris yang juga mendapatkan berbagai penghargaan. Berikut daftar  pemenang penghargaan Oscar 2019:
Best Picture: ‘’Green Book”
Best Actor: Rami Malek - 'Bohemian Rhapsody'
Best Actress: Olivia Colman - 'The Favourite'
Best Supporting Actor: Mahershala Ali - 'Green Book'
Best Supporting Actress: Regina King - 'If Beale Street Could Talk'
Best Director: Alfonso Cuaron - 'Roma'
Animated Feature: 'Spider-Man: Into the Spider-Verse'
Animated Short: 'Bao'
Adapted Screenplay: 'BLACKkKLANSMAN'
Original Screenplay: 'Green Book'
Cinematography: 'Roma'
Best Documentary Feature : 'Free Solo'
Best Documentary Short Subject: 'Period. End of Sentence'
Best Live Action Short Film: 'Skin'
Best Foreign Language Film: 'Roma' – Meksiko
Original Score: 'Black Panther'
Original Song: 'Shallow' - 'A Star Is Born'
Makeup and Hair: 'Vice'
Costume Design: 'Black Panther'
Visual Effects: 'First Man'



Reporter: Rifka Wulantri
Editor: Arinda Dediana


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete