Langsung ke konten utama

Kenapa Harus Virtual Account?


Sapta AP - MeClub UB

Jakarta - Berbagai penyesuaian kebijakan dilakukan kampus UB menyambut tahun ajaran 2015-2016. Sobat MeClub pun sebenarnya sudah bisa memantaunya melalui portal kampus UB. Sayangnya, masih banyak mahasiswa yang kebingungan dengan perubahan kebijakan ini, terutama soal pembayaran uang kuliah.

Wakil Rektor Bidang Non-Akademik, Dr. Darminto, MBA memberikan beberapa keterangan terkait perubahan ini. Ditemui di ruangannya pada Kamis (13/8/2015) pagi, ia menjelaskan bahwa hal ini dilakukan mengingat jumlah mahasiswa yang sudah semakin banyak, sehingga pembayaran tunai melalui loket keuangan dirasa akan semakin merepotkan.

Sebagai gantinya, mahasiswa dapat melakukan pembayaran melalui virtual account (VA) bank BCA. Cara ini diyakini mampu memudahkan pihak mahasiswa dalam melakukan pembayaran serta memudahkan pihak kampus untuk memonitor status pembayaran mahasiswa secara lebih cepat.

"Dengan sistem pembayaran virtul account itu, di ATM, misalnya, kita bisa membuka nomor induk mahasiswa dan bisa langsung keluar besaran tagihan untuk semester selanjutnya," ujar Darminto saat ditemui MeClub Online di ruangannya pada

Dengan VA, Sobat MeClub dapat melakukan pembayaran menggunakan rekening BCA yang sudah ada, baik melalui ATM, internet, atau pun SMS banking dengan cara memasukan nomor VA Yayasan Pendidikan Bakrie diikuti dengan nomor induk mahasiswa. Jika tidak memiliki rekening BCA, pembayaran dapat dilakukan melalui setoran tunai dengan mengunjungi cabang BCA terdekat.

"Jadi dia tidak perlu bawa uang berjuta-juta ke kampus. Kan bikin repot, tuh. Apalagi cukup rawan kalau dari segi keamanan. Jadi mahasiswa atau orang tua mahasiswa cukup datang ke cabang BCA terdekat saja," ujar Erhan Noor, staf Biro Keuangan yang mendampingi Darminto pagi itu.


Dengan layanan Virtual Account Anda akan mendapatkan sejumlah nomor rekening yang nantinya digunakan oleh para nasabah suatu perusahaan. Artinya, masing-masing nasabah perusahaan tersebut akan memiliki nomor rekening khusus yang akan mereka gunakan untuk melakukan penyetoran. Untuk Sobat MeClub, nomor rekening khusus ini adalah nomor induk mahasiswa.

Disebut virtual account karena setoran yang masuk ke rekening tersebut hanya sesaat. Begitu sampai ke proses batch atau proses induk komputer melakukan transaksi akhir hari, maka saldo dari setoran akan dipindahkan ke rekening perusahaan induk, sehingga rekening virtual nasabah akan selalu nihil. Sedangkan keesokan harinya pada rekening induk akan muncul laporan transaksi kredit/setoran yang secara rinci menjelaskan siapa saja penyetor dan jumlah setoran masing-masing penyetor.

"Sudah banyak perusahaan dan perguruan tinggi dan bahkan sekolah-sekolah yang menggunakan cara ini, khususnya untuk sistem post-paid. Jadi cara pembayaran kita sebelumnya yang serba manual itu sudah kuno banget sistemnya," ujar pria yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Non-Akademik di Universitas Indonesia periode 2002-2007.

Dengan masa perkuliahan yang sudah di depan mata, Sobat MeClub juga sudah harus bersiap melengkapi persyaratan administrasi dan persyaratan akademik agar bisa mengikuti perkuliahan di semester ganjil yang akan dimulai pada 31 Agustus mendatang.

Komentar

  1. Alangkah agusnya disertai contoh transfer melalaui no VA, agar kami dpt mengetahui klo ada pengiputan data yg salah, yg menyebabkan kegagalan tranafer seperti yg saya alami
    thaks

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempo Siasati Isu Konvergensi Media

doc. Google Meski sempat dibredel beberapa kali, namun majalah Tempo bangkit kembali dengan karakternya yang khas. Bahasa yang singkat, tidak bertele-tele, headline dan cover majalah yang menarik, semua hal tersebut membuat pembaca ingin membaca lebih dalam mengenai majalah Tempo. Tentunya hasil yang sedemikian rupa memerlukan proses yang tidak mudah pula. Redaktur Pelaksana Sains, Sport & Kolom , Yos Rizal , menerangkan tentang proses produksi majalah Tempo kepada kami, yang datang Jumat (10/10) lalu. D idukung dengan visualisasi slide power point yang sudah disiapkan , Yos Rizal menjelaskannya kepada kami . Proses produksi majalah Tempo hampir tidak jauh berbeda dengan proses produksi pemberitaan di media lain. Dimulai dengan rapat r e d aksi yang membahas tentang usulan mengenai isu apa sajakah yang menarik untuk dibahas, kemudian dilakukan penugasan kepada reporter, setelah itu reporter akan ‘belanja’ berita di lapangan. Setelah mendapatkan informasi di l

Coffee Traveler #2: All About Coffee

dok. pribadi Kedai kopi merupakan hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat saat ini. Menikmati kopi di kedai kopi langsung telah menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia masa kini. Semakin berkembangnya zaman, kedai kopi bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk minum kopi saja. Tempat yang nyaman dengan suasana yang nyaman membuat konsumen betah dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan atau meeting point . Journey Coffee merupakan salah satu kedai kopi yang berlokasi di daerah Tebet, Jakarta Selatan. Lokasinya pun strategis yaitu berada dipinggir jalan raya. Kedai kopi ini berdiri sejak tahun 2014. Buka dari jam 10.00 hingga 23.00 WIB pada weekdays dan jam 10.00 hingga 24.00 WIB saat weekend . Fasilitas yang disediakan berupa wifi, toilet serta area parkir. Journey Coffee memiliki 2 lantai, lantai pertama merupakan area atau ruangan bebas asap rokok karena difasilitasi dengan AC dan lantai kedua dikhusus kan untuk smoking area dengan design yang menarik.

Menilik Kelompok Musik Tunanetra di CFD Jakarta

Grup musik disabilitas tunanetra , Smart Voice Kegiatan car free day (CFD) di  Jakarta selalu ramai lalu-lalang warga untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana ibu kota yang penuh gedung pencakar langit tanpa terganggu kendaraan bermotor. Namun, dibalik hiruk-pikuk tersebut, terselip orang-orang yang mengais rezeki dari ramainya suasana. Adalah Smart Voice , sekelompok musisi jalanan ‘unik’ yang biasa menggelar pertunjukan music jalanannya setiap Minggu pagi di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Penyebutan unik bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan seluruh anggotanya yang merupakan warga disabilitas tunanetra. Kelompok musik ini digawangi oleh Nasripan, Ipul, Hendri, Budi, Sumantri, dan Sumirah. Budi  (kanan) dan Sumantri (kiri) anggota  Smart Voice Menurut Sumirah (40) Smart Voice terbentuk pada tahun 2018 lalu. Awalnya karena seluruh anggotanya yang merupakan binaan sebuah panti sosial tunanetra dibilangan Bekasi, Jawa Barat. Disanalah mereka dilatih kete